terkini

Iklan Podcast

Pertamax Oplosan Bukti Bobroknya Pertamina, Sentinel Energy Indonesia (Sei) Desak Dirut Pertamina Mundur

Lidinews
Rabu, 3/05/2025 09:15:00 AM WIB Last Updated 2025-03-05T02:32:33Z

Gambar : Pertamax Oplosan Bukti Bobroknya Pertamina, Sentinel Energy Indonesia (Sei) Desak Dirut Pertamina Mundur. Lidinews.id


Jakarta, Lidinews.id - Korupsi besar-besaran terkait pengoplosan Pertamax yang mencuat ke publik telah menunjukkan bobroknya tata kelola PT Pertamina.

 

Kejaksaan Agung baru-baru ini mengungkap kasus dugaan korupsi besar-besaran yang melibatkan sembilan pejabat Pertamina serta pihak swasta dalam pengelolaan minyak mentah dan produk kilang. Praktik korupsi ini diduga telah terjadi dalam rentang 2018–2023 dan diperkirakan merugikan negara hingga Rp193,7 triliun pada tahun 2023.

 

Salah satu modus operandi yang terungkap adalah mengoplos minyak impor produk kilang dari RON 90 (setara Pertalite) menjadi RON 92 (setara Pertamax) demi keuntungan segelintir pihak.

Praktik curang ini tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga menunjukkan betapa lemahnya pengawasan internal di Pertamina. Lebih buruk lagi, hal ini mencerminkan bagaimana Pertamina, yang seharusnya menjadi tulang punggung energi nasional, justru menjadi sarang permainan mafia minyak.

 

Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, telah menyampaikan permohonan maaf atas polemik akibat dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah. Namun permintaan maaf saja tidak cukup terhadap kejahatan terorganisir di sektor energi.

SENTINEL ENERGY INDONESIA (SEI) menilai bahwa skandal Pertamax Oplosan bukan hanya kesalahan individu, tetapi merupakan bukti nyata dari kebobrokan tata kelola perusahaan dan puncak gunung es dari bobroknya pengelolaan energi di Indonesia.

Oleh karena itu, SENTINEL ENERGY INDONESIA (SEI) mendesak Simon Aloysius Mantiri untuk segera mundur dari jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban moral dan institusional.

 

“ Kasus ini menunjukkan bahwa Pertamina gagal menjalankan tata kelola yang transparan dan akuntabel. Bagaimana mungkin sebuah BUMN yang menguasai sektor strategis seperti energi membiarkan praktik korupsi dan pengoplosan berlangsung selama bertahun-tahun? Kami mendesak Dirut Pertamina mundur serta meminta Kejaksaan Agung mengusut tuntas praktik mafia migas hingga ke akar-akarnya,” tegas Michael Graceson-Kordinator Nasional SENTINEL ENERGY INDONESIA (SEI).

 

Lebih Lanjut Michael, menegaskan bahwa kasus Pertamax Oplosan tidak bisa dianggap remeh karena menyangkut kepercayaan publik terhadap pengelolaan energi nasional.

Ia juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera melakukan reformasi total di tubuh Pertamina guna mencegah kasus serupa terulang di masa depan. Selain itu, SENTINEL ENERGY INDONESIA (SEI) juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus mengawal kasus ini agar proses hukum berjalan transparan dan tidak ada satupun pihak yang kebal dari jerat hukum.

 

“Kasus Pertamax oplosan ini adalah alarm keras bagi pemerintah dan lembaga penegak hukum untuk lebih serius dalam menangani praktik korupsi di sektor energi. Jika tidak ditindak tegas, hal ini dapat menjadi preseden buruk dan semakin memperburuk tata kelola migas di Indonesia,” sambung Michael

 

“Praktik Pertamax Oplosan merupakan tindakan kejahatan yang tidak hanya merugikan negara, tetapi juga membahayakan masyarakat. Kejahatan ini bukan sekadar soal uang, tetapi juga menyangkut integritas, kredibilitas, dan kepercayaan terhadap tata kelola energi nasional.

Korupsi besar-besaran dengan mengoplos minyak mentah adalah bukti nyata bobroknya Pertamina di bawah kepemimpinan Simon Aloysius Mantiri, oleh karena itu sudah sepatutnya Simon Aloysius Mantiri mundur sebagai Dirut Pertamina,” ungkap Michael

 

SENTINEL ENERGY INDONESIA (SEI) memandang bahwa Kasus Pertamax oplosan ini menjadi bukti nyata bahwa Pertamina gagal dalam menjalankan fungsinya sebagai perusahaan negara yang bertanggung jawab atas energi nasional. Jika tidak

ada tindakan tegas dari pemerintah Prabowo Subianto dan aparat penegak hukum, maka tidak menutup kemungkinan praktik serupa akan terus berulang dan memperluas ekosistem mafia migas.

 

“Kasus ini seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah untuk melakukan reformasi total dalam tata kelola energi. Pertamina adalah milik rakyat, bukan sapi perah bagi oknum pejabat rakus! Revolusi energi nasional harus dimulai sekarang!,” tutup Michael

 

 

Editor : Arjuna H T Munthe

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Pertamax Oplosan Bukti Bobroknya Pertamina, Sentinel Energy Indonesia (Sei) Desak Dirut Pertamina Mundur

Iklan