terkini

Iklan Podcast

Kontroversi Konfercablub, GMNI Purwokerto Tolak Penghapusan Sejarah

Lidinews
Selasa, 2/11/2025 08:25:00 PM WIB Last Updated 2025-02-11T13:25:01Z
Gambar : Kontroversi Konfercablub, GMNI Purwokerto Tolak Penghapusan Sejarah. Lidinews.id


Jawa Tengah, Purwokerto, Lidinews.id - Sabtu, 8 Februari 2025. Telah terjadi suatu upaya penghilangan nilai sejarah GMNI cabang Purwokerto,


Terbentuknya GMNI cabang Purwokerto pada tahun1960 telah melahirkan banyak kader dan anggota yang aktif hingga saat ini.


Bahkan DPC GMNI cabang Purwokerto telah melahirkan dua pucuk pimpinan tertinggi di pengurus pusat yaitu era Bambang Romadha dan Chrisman Damanik yang jelas terlahir dan bukan hanya melahirkan ketua di tingkatan pusat maupun daerah dan kepengurusan pusat di GMNI saja, namun sudah bnyak alumni hebat yang terlahir dari GMNI cabang Purwokerto.


Dengan melihat history terkait perjalanan panjang dan pengorbanan waktu dan materi dan menguras energi dan konsentrasi dalam setiap generasi ke generasi lainnya.


Hari ini ada beberapa alumni dan kader yang ingin menghilangkan dan menghapus history tentang GMNI cabang Purwokerto. Tentunya dengan proses dan dinamika yang dipaksakan dan untuk kepentingan kelompok.


Dalam upaya tersebut banyak hal dan point yang seolah dipaksakan antara lain proses terjadinya konfercab luar biasa yang di bentuk oleh anggota DPK.tanpa melihat AD/ART GMNI yang berlaku.


bukan permasalahan adanya dualisme dalam cabang namun adanya rilis media yang membuat para alumni geram terhadap inisiator dan pelaku kegiatan tersebut.


"Adanya upaya terkait penghapusan sejarah inilah yang membuat kami selaku pengurus cabang yang sah dan para kader serta semua alumni GMNI cabang Purwokerto menjadi geram, bukan soal dualisme atau beda pandangan politik, namun ini sudah mengarah pada penghapusan sejarah dan mencederai nama GMNI cabang Purwokerto itu sendiri,"  ujar ketua cabang GMNI purwokerto bung resi bumi.


Sekertaris cabang mengatakan dalam kesempatan yang sama bahwa, "dengan adanya pengadaan konfercablub tanpa sepengetahuan cabang yang sah, dimana cabang yang sah harus mengetahui dan diputuskan dalam rapimcab dan setidaknya dihadiri oleh setengah plus satu pengurus DPC yang sah  sebagai syarat kuorum tidak terpenuhi dan  sudah pasti kegiatan yang mengatasnamakan KONFERCABLUB tersebut bertentangan dengan AD/ART," ujar Bung Yuda.


ditambahkan juga oleh bendahara cabang bung Amid Toha Putra Bahwa, "kegiatan yang mengatasnamakan konfercablub juga menggunakan proses yang kurang baik dengan adanya pemaksaan dan juga intimidasi kepada Dewan Pengurus Komisariat (DPK) yang semestinya terlahir dari buah pikiran pengurus dan sesuai dengan AD/ART yang berlaku, namun justru sebaliknya. prosesnya penuh paksaan dan bnyak point yang tidak sesuai dengan AD/ART. ini sudah pasti klaim atas keabsahan kegiatan tersebut batal dengan sendirinya. Dalam kesempatan ini ketua cabang, juga mengajak seluruh kader dan alumni agar bersama sama menjaga nama baik GMNI cabang Purwokerto yang telah banyak melahirkan kader dan tempat penempaan kader untuk bisa menjadi marhaenis sejati. biarlah yang tidak murni akan terbakar mati. imbuhnya dalam kesempatan yang sama, ucapnya.



Editor : Arjuna H T Munthe

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kontroversi Konfercablub, GMNI Purwokerto Tolak Penghapusan Sejarah

Iklan