Penulis : Arjuna Herianto Tri Mayldo Munthe
Kader Pelopor GMNI Tanah Karo
Gambar : Arjuna Herianto Tri Mayldo Munthe. Penerapan Marhaenisme untuk Keadilan Sosial di Indonesia. Lidinews.id
Lidinews.id - Dalam sejarah panjang bangsa kita, rakyat kecil atau yang sering disebut sebagai "kaum Marhaen" telah menjadi pusat perjuangan kemerdekaan dan keadilan sosial. Paham Marhaenisme yang dikembangkan oleh Bung Karno, presiden pertama kita, bukan sekadar teori politik, melainkan manifestasi nyata dari keberpihakan pada rakyat jelata yang bekerja keras, memiliki alat produksi sederhana, namun tidak menikmati hasilnya secara penuh.
Dalam konteks politik modern, ajaran
Marhaenisme memberikan arah moral bagi kita semua untuk menentukan pilihan
politik yang berpihak pada mereka yang termarjinalkan dan memperjuangkan kepentingan
umum.
Marhaenisme dan
Perjuangan untuk Keadilan Sosial
Kaum Marhaenis memahami
bahwa perjuangan untuk masyarakat yang adil dan makmur tidak bisa dicapai tanpa
memperjuangkan hak-hak rakyat kecil. Dalam tatanan masyarakat yang
kapitalistik, di mana ketimpangan ekonomi menjadi jurang yang memisahkan kaum
kaya dan miskin, kita dihadapkan pada pilihan: berpihak kepada segelintir elite
yang memperkaya diri di atas penderitaan rakyat, atau memperjuangkan
kepentingan mayoritas, yaitu rakyat jelata.
Paham Marhaenisme
mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada kemajuan sejati tanpa keadilan sosial.
Inilah alasan mengapa dalam menentukan pilihan politik, kita harus senantiasa
melihat visi dan misi pasangan calon pemimpin, apakah mereka benar-benar memperjuangkan
hak-hak rakyat kecil, atau hanya memberikan janji-janji manis tanpa komitmen
nyata. Pemimpin yang berpihak kepada rakyat adalah mereka yang memastikan bahwa
kebijakan mereka tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi memberikan
dampak positif bagi semua lapisan masyarakat.
Memilih Pemimpin yang
Berpihak pada Kepentingan Rakyat Kecil
Di tengah dinamika
politik Indonesia saat ini, seringkali kita menyaksikan banyak kandidat
pemimpin yang mengklaim bahwa mereka pro-rakyat. Namun, kita harus berhati-hati
dalam menentukan siapa yang benar-benar memiliki komitmen terhadap keadilan
sosial dan kesejahteraan umum. Mengapa? Karena tidak semua calon pemimpin
memahami esensi dari perjuangan rakyat kecil, apalagi merasakannya secara
langsung.
Menentukan pilihan
politik yang tepat, dalam perspektif Marhaenisme, berarti kita memilih pemimpin
yang berkomitmen terhadap prinsip-prinsip keadilan sosial, ekonomi kerakyatan,
dan keberpihakan pada kaum lemah. Beberapa hal yang harus menjadi perhatian kaum
Marhaenis dalam menentukan pilihan politik adalah:
- Kebijakan Pro-Rakyat Kecil
Pemimpin
yang kita pilih harus menunjukkan keberpihakan nyata terhadap rakyat kecil,
bukan sekadar retorika. Kebijakan yang memprioritaskan perbaikan sektor ekonomi
kecil, petani, buruh, nelayan, dan usaha mikro harus menjadi fokus utama.
Selain itu, pemimpin yang berpihak pada rakyat kecil harus mampu mendorong
redistribusi sumber daya ekonomi, memperluas akses pendidikan dan kesehatan,
serta memastikan bahwa setiap warga negara mendapatkan kesempatan yang setara.
- Kesetaraan dan Anti-Ketimpangan
Pemimpin
yang adil tidak akan membiarkan ketimpangan sosial dan ekonomi tumbuh subur di
tengah masyarakat. Marhaenisme menolak eksploitasi oleh kaum kaya atas rakyat
kecil. Oleh karena itu, kita harus memilih pemimpin yang konsisten dalam
melawan segala bentuk ketimpangan, baik dalam hal distribusi sumber daya
ekonomi, akses terhadap pendidikan, maupun kesempatan untuk meningkatkan taraf
hidup.
- Kemandirian Ekonomi
Bung
Karno selalu menekankan pentingnya ekonomi yang berdaulat dan mandiri. Dalam
paham Marhaenisme, kemandirian ekonomi bukan hanya berarti swasembada pangan
atau penguasaan teknologi, tetapi juga tentang menciptakan kondisi di mana
rakyat kecil bisa berdiri di atas kakinya sendiri (berdikari). Oleh karena itu,
pemimpin yang berpihak pada Marhaen harus memiliki visi ekonomi yang berfokus
pada penguatan ekonomi kerakyatan, termasuk memperkuat sektor pertanian,
perikanan, dan industri kecil menengah.
- Pendidikan dan Kesadaran Politik
Rakyat
Salah
satu cara untuk memastikan keberlanjutan perjuangan Marhaenisme adalah dengan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan yang berkualitas dan merata adalah
kunci untuk memberdayakan rakyat kecil. Pemimpin yang berpihak pada Marhaen
harus mendorong pendidikan yang mampu membentuk generasi yang sadar akan
hak-hak mereka sebagai warga negara, serta memahami bagaimana sistem politik
dan ekonomi bekerja. Dengan pendidikan yang baik, rakyat kecil akan lebih mampu
memperjuangkan hak-haknya dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan
bangsa.
Harapan untuk Masa Depan:
Indonesia yang Adil dan Makmur
Harapan kita sebagai kaum
Marhaenis bukanlah utopia. Kita yakin bahwa dengan memilih pemimpin yang tepat,
Indonesia bisa menjadi negara yang adil dan makmur, di mana setiap warganya
mendapatkan kesempatan yang setara untuk berkembang dan sejahtera. Kita menginginkan
pemimpin yang bukan hanya memimpin dari atas, tetapi juga turun ke bawah,
merasakan denyut nadi rakyat, dan memahami betul tantangan yang mereka hadapi
sehari-hari.
Indonesia Emas 2045
adalah visi yang sangat mungkin tercapai jika kita memiliki SDM yang unggul dan
kepemimpinan yang berintegritas. Namun, ini tidak akan terwujud tanpa kebijakan
yang berpihak pada rakyat kecil. Itulah sebabnya kita sebagai kaum Marhaenis
harus berperan aktif dalam menentukan masa depan politik kita. Kita harus
memilih pemimpin yang tidak hanya pandai beretorika, tetapi juga memiliki rekam
jejak yang jelas dalam memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
Pemimpin sejati adalah
mereka yang berjuang tanpa pamrih, yang tidak hanya mengandalkan popularitas
atau dukungan finansial dari kaum elite, tetapi juga bekerja untuk kepentingan
rakyat banyak. Kita membutuhkan pemimpin yang memprioritaskan pembangunan berbasis
keadilan sosial, yang mengutamakan pemerataan kesejahteraan, serta menempatkan
kepentingan umum di atas segalanya.
Mengapa Kita
Harus Berpihak pada Pemimpin yang Pro-Rakyat?
Marhaenisme mengajarkan
kepada kita untuk selalu berpihak pada rakyat kecil dan memperjuangkan keadilan
sosial. Dalam menentukan pilihan politik, kita harus jeli dan kritis. Kita
harus memilih pemimpin yang memiliki visi untuk menciptakan masyarakat yang
adil dan makmur, yang memastikan bahwa kebijakan-kebijakan mereka tidak hanya
menguntungkan sebagian kecil orang, tetapi memberikan manfaat yang luas bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Sebagai kaum Marhaenis, kita memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa pemimpin yang kita pilih adalah mereka yang benar-benar peduli terhadap nasib rakyat kecil. Hanya dengan demikian, kita dapat mewujudkan cita-cita Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat. Mari bersama-sama memilih dengan hati nurani, dengan panduan prinsip-prinsip Marhaenisme yang mengakar kuat dalam sejarah perjuangan bangsa ini.