Gambar :Tim Kukerta memilah sampah organic dan an-organik. Lidinews.id |
Riau, Kampar, Lidinews.id - Mahasiswa Kukerta MBKM (Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Fakultas Hukum, Universitas Riau melaksanakan Program kerja di Desa Tambang, Kec. Tambang, Kab. Kampar.
Tim Kukerta terdiri dari 10 anggota diantaranya, Mizi Kurniawan, Safarudin, Elmi Yanti, Dian Putri Intana, Dinda Syafita, Dwi Agustin Panggabean, Desi Marta Shelvyani Simaremare, Dela Shelya Febrina Manalu, Dina April, Eksaudia Azumi Kezia Simanjuntak.
Program Kerja Pemanfaatan limbah pasar menjadi pupuk kompos dari tim Kukerta dilaksanakan pada tanggal 08 Agustus 2024 Pukul 09.00-15:00 WIB di Kediaman Bapak Muhammad Dumrah selaku Kepala Dusun III.
Gambar : Mahasiswa Kukerta MBKM (kuliah kerja nyata Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Fakultas Hukum Universitas Riau melakukan Kegiatan Sumber Daya Alam Pengelolaan Limbah Rumah Tangga/Limbah Pasar Menjadi Pupuk Kompos di tempat Kepala Dusun III Muhammad Dumrah. Lidinews.id |
Selain menjabat sebagai Kepala Dusun III, Bapak Dumrah juga merupakan pribadi yang memiliki kreativitas yang tinggi, yang dimana beliau telah lama mendaur ulang limbah plastic menjadi furniture yang memiliki nilai jual tinggi.
Salah satu kreativitas beliau adalah mengolah limbah pasar organic menjadi pupuk kompos yang berguna untuk menyuburkan lahan pertanian Masyarakat setempat.
Tahap pertama yang harus dilakukan sebelum membuat pupuk kompos yaitu pengumpulan limbah pasar yang nantinya akan diolah menjadi pupuk kompos.
Tahap pengumpulan limbah pasar ini dilakukan oleh beberapa anggota tim Kukerta dan juga didampingi oleh Bapak Dumrah selaku penanggungjawab.
Gambar : Tim Kukerta mengumpulkan limbah pasar di Pasar Danau Bingkuang. Lidinews.id |
Pembuatan Kompos dibuat dengan alat khusus milik Bapak Dumrah, yang nantinya akan melewati proses pemilahan sampah terlebih dahulu. Sampah yang digunakan untuk pembuatan pupuk kompos hanyalah sampah organic seperti dedaunan, sayur – sayuran busuk, buah – buahan, dll.
Lalu setelah dipilah, kemudian sampah organic tersebut dihancurkan menggunakan alat pencacah yang dimiliki oleh bapak Dumrah. Setelah itu, baru kemudian adonan sampah organic tersebut dituangkan cairan fermentasi untuk didiamkan selama 30 hari sebelum dipergunakan.
Kegiatan pemanfaatan limbah pasar menjadi pupuk kompos ini berguna untuk membantu mengatasi permasalahan lingkungan yang kerap kali timbul limbah pasar.
Tim Kukerta berhasil ikut serta dalam pembuatan Kompos dan memberikan pemahaman bagi Masyarakat setempat terkait pemanfaatan limbah pasar ini.
Harapannya ke depan, program ini dapat diikuti dan diteruskan oleh seluruh Masyarakat setempat sehingga menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengembangkan sektor pertanian Masyarakat yang juga merupakan mata pencaharian utama di Desa Tambang.
Editor : Arjuna H T Munthe