terkini

Iklan Podcast

ISKA Gelar Kuliah Umum, Bahas Komitmen Kebangsaan di Universitas Tarumanegara

Yoseva
Selasa, 8/27/2024 09:39:00 AM WIB Last Updated 2024-08-27T02:39:48Z
Gambar : Sekjend ISKA memberi sertifikat Narasumber kepada Rektor Universitas Tarumanegara. Lidinews.id


Jakarta, Lidinews.id - Ikatan Sarjana Katolik (ISKA) mengadakan kuliah umum bertajuk "Merawat Komitmen Kebhinekaan" di Universitas Tarumanegara (UNTAR).

Acara yang digelar pada Senin, 26 Agustus 2024 ini menghadirkan sejumlah narasumber ternama, yaitu Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., I.P.U., ASEAN Eng - Rektor UNTAR; Dominique Nicky Fahrizal - Pengamat CSIS; dan Dr. Donny Yusgiantoro - Ketua Komite Informasi Publik.

Gambar : ISKA Gelar Kuliah Umum, Bahas Komitmen Kebangsaan di Universitas Tarumanegara. Lidinews.id


Kuliah umum ini merupakan kerja sama antara ISKA dan UNTAR. Dihadiri oleh peserta dari berbagai latar belakang: tokoh, akademisi, mahasiswa, serta masyarakat umum, kuliah umum ini adalah bagian dari refleksi dari perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 79 Tahun.

Kegiatan di mulai dengan sambutan dari Ketua Umum ISKA. Dalam sambutannya, Dr. Luky A. Yusgiantoro selaku Ketua Presidium Pusat ISKA menekankan pentingnya merenungkan nilai-nilai kebangsaan yang diperjuangkan para pendiri bangsa dan merawat komitmen kebangsaan di era modern.

"Hari ini kita berkumpul untuk merenungkan kembali nilai-nilai kebangsaan dan bagaimana kita dapat terus merawat komitmen kebangsaan di tengah tantangan saat ini", ucapnya.

Gambar : Sekjend ISKA memberikan sertifikat Narasumber kepada Ketua Komite Informasi Publik, Dr. Donny Yusgiantoro. Lidinews.id

Ia juga menekankan pentingnya menjunjung martabat kemanusiaan dan kesetaraan sebagai dasar moral dalam kehidupan berbangsa.

"Ini bukan hanya sekadar sebuah konsep ideal, tetapi merupakan landasan moral dan etika yang harus menjadi pedoman dalam setiap tindakan dan keputusan yang kita ambil, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat dan bangsa, martabat kemanusiaan adalah hak dasar yang melekat pada setiap individu, tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras, atau golongan. Martabat ini harus dihormati dan dilindungi oleh setiap elemen masyarakat, termasuk oleh negara", sambungnya.

Di akhir sambutannya, dia juga menyerukan agar Sarjana Katolik garda terdepan dalam upaya menjunjung martabat kemanusiaan dan mewujudkan kesetaraan.

"Sebagai sarjana Katolik Indonesia, kita memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi garda terdepan dalam upaya menjunjung martabat kemanusiaan dan mewujudkan kesetaraan, mengutip apa yang disampaikan Paus Fransiskus bahwa Setiap kehidupan adalah sebuah misi. Kita dipanggil untuk berjalan bersama-sama, menyadari bahwa kita adalah saudara dan saudari, semua bagian dari satu keluarga manusia. Komitmen kebangsaan yang kita rawat hari ini adalah komitmen untuk terus memperjuangkan martabat kemanusiaan dan kesetaraan di Indonesia. Selamat merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79," tutupnya.

Gambar : ISKA Gelar Kuliah Umum, Bahas Komitmen Kebangsaan di Universitas Tarumanegara. Lidinews.id


Berbeda dengan Dominique Nicky Fahrizal - Peneliti di Departemen Politik dan Perubahan Sosial, Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyoroti tentang masalah dinasti politik dan transparansi keuangan di partai politik, serta kritik terhadap partai PSI terkait kaderisasi dan transparansi keuangan yang dinilai memburuk sejak pemilihan ketua umum.

"Hasil studi di CSIS menunjukkan bahwa salah satu masalah dalam partai adalah dinasti politik dalam partai dan transparansi keuangan di partai. Sebagai contoh, PSI yang dulunya dikenal sebagai Partai Anak Muda, hari ini telah mengacaukan kaderisasi, dimana pemilihan ketua umum dilakukan seperti  memilih CEO perusahaan. Tentu ini menjadi citra yang buruk bagi partai tersebut," tegasnya.

Sementara Rektor Universitas Tarumanegara menyampaikan bahwa salah satu komitmen merawat kebangsaan yaitu dengan menciptakan pendidikan tinggi yang unggul dan berkualitas. Ia pun menyampaikan bahwa Universitas Tarumanegara lewat kepemimpinannya turut berpartisipasi memberi solusi pada mahalnya pendidikan tinggi di Indonesia. Dia pun mengajak semua hadirin pada kuliah umum tersebut agar bersama memikirkan solusi untuk mengatasi biaya pendidikan tinggi yang mahal terutama pada Universitas Swasta.

"Di Universitas Tarumanegara, saya berupaya untuk memberikan yang terbaik, tidak serta merta ketika uang kuliah mahal tidak ada solusi yang kita berikan, kita berikan beasiswa 30% - 40% untuk mahasiswa/i berprestasi, karena saya sadar betul bagaimana penderitaan rakyat dan dengan pendidikan berkualitas, kita turut merawat kebangsaan dengan menciptakan lulusan-lulusan terbaik, berintegritas dan berbudi luhur, tetapi terkadang kita dihadapkan dengan problematika pendanaan, ya kita ini kan Universitas swasta, mau kasi uang kuliah murah, tapi kita mengelola keuangan secara mandiri, adapun bantuan dari pemerintah, itu sangat kecil jumlahnya dibanding bantuan yang diberi pemerintah kepada Universitas Negeri, jadi ya jangan disalahkan kita sepihak ketika tarif uang kuliah yang kita berikan mahal, lalu darimana dana membangun fasilitas di kampus, rumah sakit dan sebagainya. Sekarang bagaimana solusi kita untuk memikirkan solusi untuk memberikan pendidikan tinggi murah dan berkualitas, ayo kita diskusikan bersama," ujarnya.

Dr. Donny Yusgiantoro sebagai pembicara terakhir menyoroti peran Komite Informasi Publik dalam Keterbukaan Informasi Publik di Indonesia.

"Tugas komite informasi publik itu ada dua, yakni menetapkan standar layanan informasi dan menyelesaikan sengketa informasi," ujarnya.

Selain itu, ia juga mengungkapkan soal raihan Indeks Keterbukaan Informasi Publik di Indonesia pada Tahun 2023.

Gambar : ISKA Gelar Kuliah Umum, Bahas Komitmen Kebangsaan di Universitas Tarumanegara. Lidinews.id


"Korupsi sering kali berakar dari kurangnya keterbukaan informasi. Indeks keterbukaan informasi publik Indonesia tahun 2023 berada pada angka 75,40, yang menunjukkan kategori sedang," tambahnya.

Dr. Donny juga menegaskan bahwa banyak badan publik yang memiliki informasi namun sulit diakses, dan keterbukaan informasi dikecualikan untuk isu-isu seperti pertahanan dan keamanan. 

"Dokumen publik harus selalu tersedia dan transparansi dalam anggaran sangat penting, tetapi ada informasi yang memang dirahasiakan, yaitu menyangkut pertahanan dan keamanan, kalau mau dibuka, harus dipertimbangkan manfaat dan mudaratnya", tambahnya.

Diakhir materi kuliah umum, Ketua Komite Informasi Publik Dr. Donny Yusgiantoro juga menyerukan agar masyarakat lebih pro aktif serta dapat berkolaborasi dengan Komite Informasi Publik.

"Kami tidak bisa bergerak kalau masyarakat tidak melapor ke kami, jika saudara/i meminta informasi publik dan dalam 30 hari kerja tidak ditanggapi oleh badan publik, maka kami bisa masuk untuk memproses keterbukaan informasi publik," ucapnya mengakhiri.

Sebagaimana diketahui, kuliah umum ini menggarisbawahi komitmen ISKA dan UNTAR dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan, merawat kebhinekaan lewat pendidikan formal maupun normal, menjaga nilai-nilai luhur pancasila, kearifan lokal dan character building serta upaya untuk menjaga transparansi informasi publik di Indonesia.




Editor : Arjuna H T Munthe
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • ISKA Gelar Kuliah Umum, Bahas Komitmen Kebangsaan di Universitas Tarumanegara

Iklan