Gambar : Alat Pemotong Keripik Singkong Otomatis di Desa Dilem Sebagai Inovasi Mahasiswa KKN R4 UNTAG Surabaya. Lidinews.id |
Jawa Timur, Mojokerto, Lidinews.id - Desa Dilem yang terletak di Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menjadi pusat bagi banyak UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang menghasilkan berbagai jenis keripik yaitu keripik singkong, keripik pisang, keripik pare, dan keripik talas.
Salah satu jenis keripik yang sangat diminati oleh warga setempat maupun diluar desa dilem yaitu keripik singkong.
Keripik Singkong merupakan salah satu hasil pengolahan Singkong yang mana keberadaannya sangat melimpah di desa Dilem.
Pengolahan keripik singkong yang masih dilakukan secara manual dirasa kurang efektif, efisien, dan ekonomis.
Sehingga diperlukan alat yang bisa mempermudah pembuatan keripik Singkong, alat pengolahan tersebut meliputi pengiris, pencuci, dan penggorengan.
Meskipun produk lokal ini memiliki potensi besar, kendala dalam pembuatannya seringkali menghambat produksinya.
Di desa Dilem ada satu UMKM yang memainkan peran penting dalam industri ini yaitu UMKM “Mawar Melati”.
Sebagai selaku usaha mikro yang beroperasi di Desa Dilem, Mawar Melati telah menunjukkan dedikasinya sebagai UMKM yang menjaga kualitas dan cita rasa keripik singkongnya.
Semenjak UMKM ini di bentuk , proses produksi keripik singkong di Mawar Melati sebagian besar dilakukan secara manual.
Meskipun metode ini telah terbukti efektif, namun memakan waktu dan tenaga yang cukup besar. Hal ini sering kali membatasi kapasitas produksi.
Tantangan ini semakin diperparah dengan adanya persaingan ketat dari produsen lain yang telah mengadopsi teknologi modern dalam proses produksi mereka.
Oleh karena itu, Mawar Melati perlu mencari solusi inovatif untuk mengatasi kendala ini dan meningkatkan daya saingnya.
Adopsi alat pemotong kripik otomatis muncul sebagai solusi yang sangat diharapkan bagi UMKM Mawar Melati di Desa Dilem.
Alat pengiris keripik singkong digunakan untuk mengolah bahan singkong menjadi keripik. Seiring berjalannya waktu, singkong banyak diolah menjadi cemilan dalam bentuk keripik singkong yang sangat diminati oleh masyarakat.
Di daerah Dilem, Mojokerto, Jawa Timur, singkong pada umumnya dimanfaatkan dalam berbagai macam makanan ringan. Salah satu makanan ringan yang berasal dari singkong tersebut adalah keripik singkong.
Dengan alat ini, Mawar Melati dapat lebih responsif terhadap permintaan pasar yang fluktuatif, sehingga mampu memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik.
Selain itu, alat pemotong otomatis ini juga membantu meningkatkan kualitas produk akhir.
Pemotongan yang lebih presisi dan konsisten menghasilkan keripik singkong dengan ketebalan yang seragam.
Dengan demikian, Mawar Melati dapat mempertahankan reputasinya sebagai penyedia keripik singkong berkualitas tinggi, sekaligus meningkatkan daya saingnya.
Di desa Dilem Mojokerto, Jawa Timur, menjadi lokasi ideal untuk menerapkan inovasi ini.
Inisiatif ini merupakan bagian dari Program KKN R4 UNTAG Surabaya 2023-2024, yang melibatkan kolaborasi antara mahasiswa dan komunitas lokal untuk mengembangkan solusi teknologi yang dapat mengangkat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa.
Program KKN R4 UNTAG Surabaya menjadi peran penting dalam menghubungkan potensi lokal dengan teknologi modern.
Mahasiswa yang terlibat dalam program ini tidak hanya membantu dalam implementasi teknologi, tetapi juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku usaha lokal seperti UMKM Mawar Melati.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan bahwa Desa Dilem dapat menjadi contoh sukses bagi desa-desa lain di Indonesia dalam mengadopsi teknologi sebagai pendorong utama pembangunan ekonomi lokal.
Selain itu, program ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek nyata yang memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan, sehingga memperkaya pengalaman belajar mereka di luar lingkungan akademis.
Adopsi alat pemotong kripik otomatis di Desa Dilem membawa dampak positif yang signifikan bagi UMKM seperti Mawar Melati.
Pertama, meningkatkan efisiensi produksi memungkinkan Mawar Melati untuk meningkatkan kapasitas produksinya tanpa harus menambah jumlah tenaga kerja secara signifikan.
Hal ini tidak hanya mengurangi biaya produksi, tetapi juga meningkatkan profitabilitas usaha. Selain itu, dengan peningkatan kualitas produk, UMKM Mawar Melati dapat memperluas jangkauan pasarnya ke daerah-daerah baru.
Peningkatan produksi membuka lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran di desa Dilem, sementara keberhasilannya menginspirasi UMKM lain untuk mengadopsi teknologi serupa.
Dampak positif lainnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal. Selain itu, keberhasilan Mawar Melati dalam mengadopsi teknologi baru ini dapat menginspirasi UMKM lainnya di Desa Dilem untuk mengikuti jejak yang sama.
Hal ini akan membawa lebih banyak peluang ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang lebih baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Dilem.
Dengan demikian, teknologi ini bisa menjadi model untuk pengembangan industri kecil dan menengah di berbagai wilayah, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Editor : Arjuna H T Munthe