 |
| Gambar : Ketua PMKRI USU: Kenaikan UKT Menunjukkan Semakin Tingginya Kesulitan Mencapai Pendidikan Tinggi. Lidinews.id |
Sumatera Utara, Medan, Lidinews.id - Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Universitas Sumatera Utara (USU) Willy Simbolon mengatakan bahwa Kenaikan UKT yang menjadi isu hangat nasional saat ini terkhusus di USU menjadi dasar kekecewaan mahasiswa karena menunjukkan sulitnya mencapainya Pendidikan Tinggi saat ini.
Hal ini senada dengan yang disampaikan dalam aksi Cipayung Plus USU yang baru saja dilaksanakan pada (20/5) di Depan Gedung Rektorat USU.
Willy menyoroti kenaikan ini menjadi tanda bahwa pendidikan tinggi yang menjadi cita cita anak bangsa dalam meraih kesuksesan menjadi hal yang sulit karena mahalnya biaya.
Willy mengatakan bahwa kebijakan ini pula belum mampu dibarengi secara berkeadilan (dalam menentukan tarif UKT) dan kesesuaian kenaikan UKT dengan pemerataan pembangunan fasilitas terkhusus di USU.
"UKT Sudah mulai naik sejak 2022, namun yang menjadi fokus USU dalam pembangunan tidak jelas, karena sudah dijelaskan bahwa pembangunan di USU saat ini pun menggunakan bantuan anggaran dari APBN ataupun investasi yang mendukung," ujarnya.
Willy sangat menyesalkan kenaikan UKT menjadi tahun ini pun menjadi alasan calon mahasiswa baru untuk menunda kuliahnya karena terkendala dalam pembayaran.
"Tentu kita sangat menyesalkan jika masyarakat yang dari kalangan kurang mampu tidak sanggup menguliahkan anaknya karena biaya," jelasnya.
Willy berharap semua upaya dari setiap elemen dalam memperjuangkan keadilan ini akan menjadi buah yang baik untuk keberlanjutan pencerdasan bangsa.
Willy secara tegas menyatakan bahwa rektorat USU harus menepati janjinya pula dengan menyediakan setiap upaya dalam menyajikan UKT yang berkeadilan kepada setiap mahasiswa.
"Kita ingin komitmen yang jelas, dan kita ingin transparansi, jika UKT ditetapkan berkeadilan, silahkan dilakukan secara adil," tutupnya.
Editor : Arjuna H T Munthe
.png)
