Gambar : Diskusi Menyuarakan Konflik Agraria Dan Pelanggaran HAM Pada Situasi Pemilu Bersama KontraS Sumatera Utara. Lidinews.id |
Sumatera Utara, Labuhanbatu, Lidinews.id - KontraS Sumatera Utara membuat diskusi dan Di Rantau prapat dengan tajuk "Menyuarakan Kondisi Konflik Agraria dan Pelanggaran ham Pada Situasi Pemilu", diskusi yang berlangsung di Salah satu Cafe di Kota (22/1/23) di Kota Rantau Prapat itu diikuti oleh anak-anak muda terutama organisasi mahasiswa yang konsen dalam pendampingan kasus-kasus agraria.
Menurut Rahmat Muhamad Koordinator KontraS Sumut tujuan dari diskusi ini adalah untuk menyuarakan ketidak Adilan yang dialami oleh masyarakat terdampak konflik untuk speak-up pada situasi pemilu.
"Tujuanya agar suara mereka tidak hanya sebagai ladang suara untuk melanggengkan para kontestan pemilu tetapi juga punya imbal balik untuk menyelesaikan masalah mereka ketika kontestan pemilu terpilih menjabat."
Dalam diskusi itu Rahmat menerangkan bahwa kondisi konfpik agraria disumit sulit terurai, dan sudah berlangsung lama.
Sepanjang 2023 misalnya terdapat 30 kasus yang terjadi, begitu di tahun sebelumnya terdapat 44 kasus konflik.
Kondisi itunsulit terurai karena tidak adanya komitmen yang tegas dari pemangku kebijakan daerah baik legislatif maupun eksekutif.
Rahmat juga menerangkan betapa rumitnya Advokasi kasus konflik agraria, baik dari segi hukum maupun upaya politisnya, jadi memang gerakan ini agar ada wakil-wakil yang kita gaungkan untuk kalau kita ketemu dengan wakil kita untuk mengadukan kondisi masyarakat menjadi mudah.
Selain itu, Diskusi ini juga diisi oleh Hamdani sebagai Ketua GMNI Cabang Labuhan Batu yang memang konsen dalam advokasi konflik agraria.
Hamdani menyampaikan bahwa ada banyak kasus di Labuhan Baru yang sulit terselesaikan karena pintu penyelesaian yang rumit, salah hal itu terjadi karena pintu-pintu kebijakan yang ada memang sulit ditembus.
Selain itu upaya hukum juga tidak memberikan ruang kepastian yang ada hanya pintu masuk menuju kegagalan, permasalah konflik juga diperparah dengan apatisme pemuda untuk turun dalam isu ini, sehingga kekuatan advokasinya menjadi lemah.
"Kehadiran KontraS menjadi penting untuk mengkonsolidasi gerakan pemuda, agar kita yang berada didaerah ini bisa terhubung dalam advokasi sehingga menjadi kesatuan yang lebih besar."
Selanjutnya, Syukron Arjuna sebagai akademisi dari Universitas Labuhan Baru Utara banyak menyoroti persoalan Keterangan kerjaan yang banyak mengalami diskriminasi dan pelanggaran Hak-hak yang dialami oleh para buruh.
Buruh belum hidup layak, karena ada banyak kebutuhan mereka yang tidak terpenuhi dengan gaji yang ada saat ini, kekhawatiran mereka juga semakin besar ketika kebijakan yang dihadirkan justeru tidak memberikan kepastian, semisalnya adalah dengan di adanya Undang-Undang Cipta Kerja yang justeru berdampak negatif bagi buruh.
Diskusi ini berjalan dinamis dengan tanya jawab yang disampaikan oleh peserta diskusi dan ditutup dengan lantunan musik perlawananan yang digaungkan oleh Bang Rudi dengan lagu yang berjudul Tanah.
Editor : Arjuna H T M
Diskusi Menyuarakan Konflik Agraria Dan Pelanggaran HAM Pada Situasi Pemilu Bersama KontraS Sumatera Utara