Gambar : Menyapa Generasi Dengan Literasi Di SMKN 1 Dompu. Lidinews.id |
Nusa Tenggara Barat, Dompu, Lidinews.id - Sapuan mentari pagi kembali senyapa semesta, setelah semalam hujan membasahi bumi. Hujan di awal Desember telah datang. Membasahi tanah yang kelak menumbuhkan benih-benih.
Datang memberi sinyal kepada para petani agar segera menggarap sawah ladang. Membersamai luasnya lahan pertanian yang beberapa bulan sebelumnya terpanggang oleh sinar matahari.
Dan kini musim berganti. Karena berpacu dengan laju waktunya, saya kembali harus menunaikan janji dengan sahabat-sahabat Komunitas Jejak Literasi Dompu (KJL) demi membumikan literasi di lembaga pendidikan. Jika sebelumnya di SMAN 1 Kempo, maka kali ini kami akan bergegas ke SMKN 1 Dompu.
Di sana kami akan kembali melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi tentang lomba essay yang diselenggarakan bulan Desember ini kepada peserta didik di sekolah tersebut. Kali ini punggawa KJL yang bisa membersamai sosialisasi ini selain saya ada pak Ilyas Yasin, Kak Yuliana, Ibu Wasidan dan tentu saja bang Teguh selaku lurahnya komunitas ini.
Gambar : Menyapa Generasi Dengan Literasi Di SMKN 1 Dompu. Lidinews.id |
Saya sendiri paling cepat sampai di sekolah. Beberapa saat kemudian disusul oleh bang Teguh. Sembari menunggu yang lain yang sedang dalam perjalanan, kami memutuskan untuk santai di pos security sekolah.
Pada saat yang bersamaan seluruh warga sekolah sedang melakukan kegiatan Sabtu budaya. Dimana mereka melakukan senam serta berjoged di lapangan sekolah. Sesuatu yang menyenangkan dengan diiringi musik dari sound system di panggung utama.
Di atas panggung beberapa siswa dan siswi bersama kepala sekolah memandu jalannya aktivitas Sabtu budaya ini. Di bawah panggung, dimana puluhan guru dan ratusan siswa mengikuti gerak mereka di atas panggung. Semua bergembira ria. Serupa sedang melepas kepenatan dari aktivitas yang monoton. Saya menyaksikan dari belakangan.
Melepas pandang pada semua siswa dan siswi yang menyemut di tengah lapangan. Melihat mereka tertawa lepas sambil bergerak mengikuti irama. Bahkan di antara guru terlihat memotret diri dengan handphone di tangan.
Di ujung acara dengan pengeras suara seorang guru, lalu memberikan informasi akan ada sosialisasi lomba literasi di sekolah. Seluruh siswa diminta tetap berada di lapangan.
Mereka mengikuti intruksi lalu duduk melantai dengan mengarah ke panggung utama. Mereka menunggu. Menunggu apa saja informasi yang akan disampaikan kepada mereka.
Di antara siswa yang hadir menyimpan rasa penasaran. Dengan itu mereka terlihat sopan mengikuti segala intruksi yang disampaikan lewat pengeras suara.
Dibanding siswa, siswinya memilih untuk tidak bergegas. Mereka manut. Malah di antaranya malah ada yang mendekat dengan panggung utama, sementara sebagian siswa memilih mendengar dari pelataran sekolah sambil melepas lelah usai senam pagi.
Kepala SMKN 1 Dompu memberi pengantar, lalu kemudian giliran bang Teguh memegang mic dengan satu lembar informasi tentang lomba essay di tangan kanannya. Mula-mula suara sound system sangat bersahabat. Menjangkau semua warga sekolah. Namun tidak lama setelah itu, suaranya mengecil. Tentu saja hal ini sedikit menggangu konsentrasi. Informasi tak sepenuhnya bisa dipahami oleh semua yang hadir.
Hal yang sama ketika pak Ilyas Yasin menyampaikan wejangan kepada seluruh siswa. Suaranya terdengar, tapi maksud penyampaian tidak bisa sepenuhnya dipahami. Sehingga gonta-gonti pemegang mic terjadi. Namun bersyukur setelah itu seorang guru dengan sigap segera mengganti baterai sound system.
Ketika Ibu Wasidan dan Kak Yuliana mendapat giliran menyampaikan maksud kedatangan Komunitas Jejak Literasi di sekolah ini. Suaranya terdengar jelas, walau pun beberapa saat sebelumnya semua siswa diintruksikan untuk membuat lingkaran. Dengan harapan lima orang punggawa komunitas ini bisa langsung menyampaikan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya di hadapan siswa.
Setelah mendengar uraian Kak Yuliana, beberapa siswa yang hadir terlihat mengangguk tanda mengerti. Sehingga sebelum acara sosialisasi ini di tutup, tidak ada pertanyaan yang muncul. Malah beberapa siswi setelah usai acara datang menghampiri beberapa punggawa literasi untuk menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan lomba.
Gambar : Menyapa Generasi Dengan Literasi Di SMKN 1 Dompu. Lidinews.id |
"Bagaimana cara mengikuti lomba essay ini kak" tanya salah seorang siswi yang memastikan secara detail tentang lomba essay ini, Sabtu, 2 Desember 2023.
Dan saya sendiri mendapat giliran memberi penjelasan terkait maksud dari lomba ini kepada beberapa orang siswi. Malah di antaranya merasa beruntung mendapat informasi tentang lomba seperti ini. Pasalnya, sejauh ini belum ada lomba literasi yang diadakan di bumi Nggahi Rawi Pahu dari komunitas apa pun. Baru kali ini. Mereka tambah semangat, ketika mendengar besaran hadiah yang bisa didapatkan kalau memenangkan lomba ini.
Sebenarnya lomba ini hanyalah pemantik agar warga Dompu dapat menggairahkan literasi. Literasi tidak hanya slogan saja, tetapi harus benar-benar mewujud dalam aktivitas dan mampu menelurkan karya. Kehadiran komunitas ini serupa lilin yang memberi terang pada minimnya karya tulis dan buku yang ditelurkan oleh masyarakat bumi Nggahi Rawi Pahu sendiri.
Tentu ikhtiar ini harus dengan jalan kolaborasi, saling support, saling merangkul dan saling memberi apreasiasi. Apa pun karya yang dihasilkan, merupakan langkah maju untuk membumikan literasi. Karena hanya dengan begitu, literasi di tanah para Ncuhi ini bisa mengangkasa mencapai mega-mega. Konsisten dan komitmen menjadi landasan agar terus melangkah dalam menggapai tujuan.
Dan lomba essay ini merupakan tangga awal untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Sebab dengan bersama kita akan bisa.
Kontributor : Raden't
Editor : Arjuna H T M
Menyapa Generasi Dengan Literasi Di SMKN 1 Dompu