Gambar : Sampul Buku Sarinah. Lidinews.id |
Judul E-book : Sarinah
Tebal E-book : 293 Halaman
Bahasa : Indonesia
Lidinews.id - Soal wanita adalah soal masyarakat! Sayang sekali, bahwa soal wanita itu belum pernah dipelajari sungguh-sungguh oleh pergerakan kita.
Sudah lama saya bermaksud menulis buku tentang soal itu, tetapi selalu maksud saya itu terhalang oleh beberapa sebab.
Tetapi sesudah kita memproklamasikan kemerdekaan, maka menurut pendapat saya soal wanita itu perlu dengan segera dijelaskan dan dipopulerkan.
Sebab kita tidak dapat menyusun Negara dan tidak dapat menyusun masyarakat, jika (antara lain-lain soal) kita tidak mengerti soal wanita. Itulah sebabnya saya, setiba saya di Yogyakarta, segera mengadaka kursus-kursus wanita itu.
Atas permintaan banyak orang, apa yang saya kursuskan itu kemudian saya tuliskan, dan saya lengkapkan pula. Buku “Sarinah” inilah hasilnya.
Apa sebab saya namakan kitab ini “Sarinah”? Saya namakan kitab ini “Sarinah” sebagai tanda terimakasih saya kepada pengasuh saya ketika saya masih kanak-kanak.
Pengasuh saya itu bernama Sarinah. Ia “mBok” saya. Ia membantu Ibu saya, dan dari dia saya menerima banyak rasa cinta dan rasa kasih. Dari dia saya mendapat banyak pelajaran mencintai “orang kecil”.
Dia sendiri pun “orang kecil”. Tetapi budinya selalu besar! Moga-moga Tuhan membalas kebaikan Sarinah itu!
Buku ini merupakan kumpulan gagasan dan pemikiran Ir. Soekarno mengenai wanita. Sebenarnya Ir. Soekarno telah memiliki maksud sejak lama untuk menulis buku ini. Namun, banyak sekali sebab yang membuat hal tersebut tidak terjalankan.
Barulah setelah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Ir. Soekarno menyegerakan untuk menulis buku ini. Selain menulis buku, Ir. Soekarno juga membuka kursus-kursus untuk wanita di Yogya yang dibantu oleh Mualiff Nasution.
Mengapa diberi nama Sarinah, buku ini dinamakan Sarinah sebagai tanda terima kasih Ir. Soekarno kepada pengasuh saat beliau kanak-kanak. Mbok Sarinah. Ia banyak membantu ibu Soekarno.
Dari mbok Sarinah, Soekarno banyak menerima rasa cinta, rasa kasih. Dari mbok Sarinah, Soekarno banyak mendapat pelajaran mencintai “orang kecil”. Dia sendiri pun “orang kecil”, tetapi budinya selalu besar! Moga-moga Tuhan membalas kebaikan Sarinah itu!