Gambar : 6 Fakta Menarik Film Layar Lebar Perik Sidua-dua. Lidinews.id |
Lidinews.id - Film Perik Sidua-dua diperankan oleh pemuda - pemudi sumatera utara ini merupakan film yang menggegerkan publik khususnya kaum muda.
Berikut ini Tim Lidinews akan membongkar beberapa fakta mengenai film yang dimainkan oleh Ariel dan Hanna.
1. Tokoh Max Bukan Orang Belanda Asli
Tokoh Max dalam Film Layar Lebar Perik Sidua-dua, diperankan oleh Ariel Lubis. Ariel sendiri sudah cukup lama berkecimpung di dunia Intertain. Pemuda yang satu ini berprofesi sebagai Model dan aktor di beberapa film.
2. Sipitu Huta Bukan Nama Satu Desa
Film Layar
Lebar ini melakukan syuting di daerah Sipitu Huta. Ternyata Sipitu Huta, bukanlah
nama satu desa, bukan pula nama kota. Jadi,
sebutan Sipitu Huta yang dimaksud adalah nama sebuah daerah yang terdiri dari
beberapa desa. ‘Pitu’ adalah tujuh dan ‘huta’ artinya desa/kampung. Jadi dapat
kita Simak bahwa sipitu huta yang dimaksud adalah tujuh desa.
Benar saja,
dahulu Sipitu Huta merupakan gabungan 7 desa yang kini menjadi 14 desa, meliputi Tongging,
3. Menolak Aktris dan Aktor Kelas Papan Atas
Produksi Film Layar Lebar Perik Sidua-dua menggunakan
logika terbalik dari pebuatan film yang sudah mapan. Fokus pada peningkatan
sumber daya manusia dan talenta – talenta yang ada di Sumatera Utar. Itulah sebabnya
pada pembuatan film Perik Sidua-dua ini menolak Film Maker dan artis – artis Jakarta
yang sudah berkelas nasional.
Dinamika proses produksi film ini diupayakan seorganik mungkin.Seluruh aktor utama dan pendukung dalam film ini diperankan oleh wajah-wajah baru yang merupakan bibit lokal potensial dan telah menjalani pelatihan intensif oleh Teater Rumah Mata.
4. Tanah Karo Memiliki 3 Desa Bibir Danau Toba
Kabupaten Karo
merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara, Indonesa. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Kabanjahe. Kabupaten Karo memiliki luas wilayah
2.127,25 km².
Kabupaten Karo berlokasi di dataran tinggi Karo, Pegunungan Bukit Barisan. Terletak sejauh 77 km dari Kota Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Wilayah Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi dengan ketinggian antara 600 sampai 1.400 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Karena berada di ketinggian tersebut, Tanah Karo Simalem, nama lain dari kabupaten ini mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16-17°C. Selain itu Tanah karo juga salah satu kabupaten memiliki bibir pantai, diantaranya Desa Tongging, Desa Sibolangit, dan Desa Kodon-kodon. Boleh disingkat Tosiko.
5. Film Perik Sidua-dua Terinspirasi dari Judul Lagu Perik Sidua-dua
Perik Sidua-dua
merukan kata kiasan yang diambil dari realita keakraban karo pada alamnya.
Perik sidua-dua menggambarkan kebiasaan sepasang burung di Tengah ladang yang
selalu melakukan aktivitas kehidupan secara Bersama – sama.
Dari pandangan
tersebut, lahirlah imajinasi dan peribahasa di tengah – tengah Masyarakat karo
tentang kesehatian dan kesejatian hubungan sepasang manusia dalam hal
percintaan.
Rahmadsys
Barus pada tahun 80-an kemudia mengangkat kisah hubungan asmara antar manusia
itu dengan menggunakan idiom yang telah menjadi peribahasa Masyarakat karo
sebagai sebuag syair dalam lagunya, “Perik Sidua-dua”.
Syair dan
lagu tersebut, hingga hari ini masih kerap dinyanyikan dalam setiap acara pernikahaan.
Sebagai salah satu nasehat kepada sepasang mempelai yang akan membina rumah
tangga.
Lebih jauh,
Perik Sidua-dua juga mengisahkan tentang kesetiaan manusia terhadap tradisinya,
keteguhan hati untuk meraih cita – cita, semangat membangun kampung kelahiran,
siap berkorban demi mencapai harapan yang memiliki dampak dan manfaat bagi Masyarakat
luas.
Kini, bukan hanya diangkat menjadi sebuah syair dan lagu. Film Layar Lebar Perik Sidua-dua akan tayang perdana di Bulan Oktober 2023 ini. Syair yang luar biasa.
6. Kawin Impal Merupakan Budaya
Kisah Jilena pada film ini sebagai sosok gadis karo yang
cantik dan cerdas. Namun Jilena pula sosok yang akan dinikahkan oleh orang
tuanya kepada impalnya.
Impal merupakan sebutan bagi orang yang sangat dianjurkan
untuk dinikahi dalam adat orang karo yang semarga dengan garis keturunan ibu
atau dari marga tertentu lainnya, tapi bukan semarga dengan bapak.
Sekalipun Jilena merasa ada kerancuan pada hati dan pikiran Jilena
dalam hal perjodohan ini, menikah dengan impal itu merupakan budaya turun
teurun orang karo.
Demikian beberapa fakta pada Film Layar Lebar Perik Sidua-dua,
semoga hal ini membantu menambah wawasan bagi pembaca. Semoga pula karya dan
semangat ini memberikan semangat baru dan iklim yang sehat bagi industry hiburan
pada umumnya di Indonesia dan Kabupaten Karo pada khususnya.
Fakta Pembuatan Film Layar Lebar Perik Siduadua