Gambar : Konflik Negara dengan Pulau Rempang, GMNI Riau Laksanakan Aksi Solidaritas. Lidinews.id |
Riau, Lidinews.id - Selasa, 19 September 2023. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Provinsi Riau melaksanakan aksi solidaritas di Tugu Perjuangan Rakyat Riau.
Aksi solidaritas ini menyikapi terkait konflik yang terjadi di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Sebagaimana diberitakan bahwa pada tanggal 07 September lalu terjadi bentrok antara aparat Polisi dan TNI serta Ditpam Badan Pengusahaan (BP) Batam dengan masyarakat pulau rempang.
Bentrok terjadi karena aparat gabungan melakukan pemasangan patok dan pengukuran tanah di pulau rempang-galang dan menuai penolakan dari masyarakat.
Diketahui bahwa pulau Rempang masuk dalam konsesi PT Makmur Elok Graha (MEG) yang diberikan oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah pusat yakni Rempang Eco City.
Berdasarkan data WALHI Riau konsesi PT MEG di Pulau Rempang mencapai 15.641,15 Ha dan berdampak pada 16 kampung melayu tua yang ada di Pulau Rempang.
Proyek Strategis Nasional (PSN) ini direncanakan akan mendirikan pabrik kaca dan panel surya yang mengundang perusahaan asing sebagai investornya.
PSN yang digadang-gadang oleh pemerintah ini memaksa relokasi atau penggusuran masyarakat dari Pulau Rempang, padahal diketahui bahwa terdapat 10.000 lebih masyarakat adat di pulau rempang yang telah tinggal secara turun temurun sejak 1834 di wilayah tersebut.
Aksi solidaritas GMNI Riau menyikapi pemaksaan relokasi masyarakat adat melayu Rempang oleh pemerintah melalui BP Batam, aparat Polri dan TNI.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Pekanbaru Rahmat Sentosa Daeli menyatakan bahwa atas nama investasi, pemerintah tidak menghiraukan aspek keberadaan masyarakat adat melayu rempang yang ada di sana dan PSN ini terkesan menjadi ambisi tanpa pertimbangan sosio-kultural dan lingkungan yang jelas dan sarat akan problem hukum.
Aksi solidaritas GMNI Riau ini diwarnai orasi-orasi, musikalisasi puisi dan teatrikal dari kader GMNI Riau yang ada di Pekanbaru. Dalam aksi solidaritas ini kader-kader GMNI mengekspresikan rasa belangsungkawa dan keresahan atas konflik yang menimpa masyarakat Rempang.
Ketua DPD GMNI Riau Teguh Azmi menyampaikan bahwa aksi ini untuk menunjukkan solidaritas untuk masyarakat Rempang dan memberitakan secara emosional bahwa ambisi pemerintah tidak boleh mengorbankan rakyat, apalagi ambisi yang bertentangan dengan prinsip kemanusiaan dan hukum, negara harus hadir semata-semata untuk kesejahteraan dan ketentraman masyarakat sebagaimana amanat konstitusi.
Dalam aksi ini GMNI Riau menyatakan sikap, yaitu:
- Mengecam tindakan represifitas aparat keamanan terhadap Warga Rempang.
- Menolak adanya relokasi 16 Kampung Melayu Tua di Pulau Rempang.
- Meminta aparat kepolisian agar membebaskan Warga Rempang yang ditahan serta membuka ruang seluas-luasnya untuk pendampingan hukum bagi Warga Rempang.
- Mendesak pemerintah dan aparat keamanan untuk menarik pasukan dari Pulau Rempang.
- Meminta pemerintah melalui Pemkot dan BP Batam untuk memulihkan kembali fasilitas umum pendidikan dan kesehatan di Pulau Rempang.
- Meminta pemerintah untuk meninjau ulang pengembangan kawasan investasi di Pulau Rempang dengan memerhatikan nilai-nilai sosial dan budaya.
Konflik Negara dengan Pulau Rempang, GMNI Riau Laksanakan Aksi Solidaritas