Penulis : Dahono Prasetyo
Redaktur Suluhnusantaranews.id
Gambar : Mengungkap Proyek Ambisius Kapal Patroli Anti Radar Impian Prabowo Subianto Yang Mangkrak. Lidinews.id
Lidinews.id - Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dalam mewujudkan pertahanan negara di wilayah perairan menunjukkan lonjakan teknologi yang cukup pesat.
Salah satunya impiannya memiliki kapal patroli lepas pantai canggih untuk menjaga wilayah perairan di perbatasan Zona Ekonomi Exclusive (ZEE).
2 unit kapal berjenis Offshore Patrol Vessel (OPV) dipesan Kementrian Pertahanan dan diproduksi oleh perusahaan galangan kapal PT Daya Radar Utama.
Penanandatanganan kerja sama dimulainya pembagunan dilakukan oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kabaranahan Kemhan) Marsekal Muda TNI Yusuf Jauhari, M.Eng., didampingi Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksamana Muda TNI Puguh Santoso, SE., MM., dan Komisaris PT Daya Radar Utama Steven Angga Prana pada Upacara First Steel Cutting atau Pemotongan Plat Baja Pertama, di Lampung, Kamis (26/8).
Sumber : https://www.kemhan.go.id/baranahan/2021/08/26/kabaranahan-kemhan-pimpin-pembangunan-awal-kapal-opv-untuk-tni-al.html
Pembangunan 2 unit kapal pesanan Kemenhan Kapal OPV Hull 406 dengan nomor kontrak: TRAK/51/PON/IV/2020/AL tertanggal 16 April 2020 bernilai Rp 1.079.100.000.000. Sementara Kapal OPV dengan nomor kontrak: TRAK/55/PDN/IV/2020/AL tertanggal 30 April 2020 bernilai Rp 1.085.090.000.000. Total keduanya menghabiskan anggaran Rp 2.164.190.000.000 (Rp. 2,16 triliun)
Proses pembangunan 2 unit kapal tersebut kini diketahui sedang bermasalah dengan progress pengerjaannya.
Sumber : https://www.infoindonesia.id/info-polhukam/9618428180/berpotensi-mangkrak-maki-desak-kpk-awasi-ketat-pembangunan-kapal-opv-kementerian-pertahanan
Tim jurnalis suluhnusantaranews melakukan investigasi terkait awal mula pembangunan alutsista kelautan Kemenhan yang terancam mangkrak tersebut. Melalui penelusuran kepada beberapa narasumber yang berkompeten bidang ship engineering didapat info yang cukup mengejutkan.
Lima orang ship engineering dari berbagai negara pada tahun 2018 melakukan riset rahasia untuk mewujudkan desain kapal super canggih berbahan khusus non konvensional. Bahan baku khusus kapal tersebut didesain untuk anti radar.
Kita pernah mengenal pesawat tempur super canggih Stealth yang bisa menghidar deteksi radar, maka di laut prototype kapal patroli lepas pantai anti radar menjadi proyek rahasia yang menjadi incaran negara-negara kepulauan yang memiliki perbatasan perairan. Salah satunya Indonesia.
Penemuan langka tersebut sampai ke telinga Prabowo saat sebelum diangkat menjadi Menteri Pertahanan oleh Presiden Joko Widodo. Mewujudkan mimpi memiliki kapal canggih anti radar menjadi keinginan Prabowo yang paling ambisius.
Dalam sebuah pertemuan, Prabowo memerintahkan mereka untuk membuat Feasibility Study (FS) proyek kapal tersebut.
Secara SDM proyek tersebut belum mampu dilaksanakan di dalam negeri. Namun bagi Prabowo kendala tersebut tidak cukup mampu menyurutkan niatnya. Kapal impiannya yang mampu berkeliling kemanapun tanpa terawasi radar harus terwujud.
Blue print FS dipaksakan untuk layak diajukan menjadi proyek pemerintah. Pada akhirnya dengan berbagai manipulasi dan polesan data, FS selesai dan sah menjadi proyek Kemenhan yang dibiayai negara.
Selanjutnya para ship engineer tersebut memilih menyerahkan proses pengerjaan kapal tersebut kepada Prabowo dan Kemenhan demi menghindari tugas lebih besar lagi, yaitu mewujudkan proyek ambisius yang dipaksakan itu.
Proyek 2 unit kapal tetap dilaksanakan dengan anggaran lebih dari 2 triliun. Berlokasi di sebuah perusahaan galangan kapal di Lampung oleh PT Daya Radar Utama. Hasil Feasibility Study yang tidak sesuai dengan desain namun dipaksakan dibuat, pada akhirnya seperti terbengkalai dan bermasalah dengan kucuran anggaran pembiayaannya.
Untuk diketahui PT Daya Radar Utama sebelum mendapat kontrak dengan Kemenhan sudah terlibat tindak pidana korupsi. Direktur Utama PT Daya Radar Utama (DRU) Amir Gunawan sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi pengadaan kapal patroli cepat di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2019.
Sumber : https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/236872/dirut-pt-daya-radar-utama-jadi-tersangka-di-dua-kasus-korupsi
Aroma permainan kotor proyek alutsista di Kemenhan dengan anggaran fantastis satu persatu mengejutkan publik. Setelah pembelian 11 unit pesawat bekas yang kontroversial, kini muncul proyek ambisius kapal anti radar yang mangkrak, nyaris tak tercium radar aparat penegak hukum.
Kekuasaan Prabowo Subianto di Kemenhan cukup membuat persoalan tiba-tiba gaduh, namun tetap tidak tersentuh hukum. Begitu pula yang terakhir kasus 2 unit kapal ini.