Penulis : Dahono Prasetyo
Redaktur Suluhnusantaranews.id
Gambar : Dimana Nasionalismenya Prabowo? Lidinews.id |
Lidinews.id - Hasil survey menyatakan Gen-Z cenderung memilih Prabowo Presiden daripada Ganjar. Entah itu hasil pesanan atau bukan, yang pasti tidak ada lembaga survey gratisan melakukannya.
Padahal Ganjar tidak kurang giat ber-sosmed yang menjadi domainnya generasi kekinian dibandingkan Prabowo. Entah karena Prabowo yang gaptek atau memang strateginya lebih cenderung blusukan di kelas elite. Bertemu ketum-ketum Partai hingga anak Presiden.
PSI salah satu yang mendadak galau gegara iming-iming kue kekuasaan. Sebelumnya relawan Projo ditawarkan gula-gula dan adalagi sosok Budiman Sudjatmiko yang merapat atas nama nasionalisme.
Sejak kapan Prabowo dianggap nasionalis? Sekedar tunjuk tangan di tiap lima tahun sekali? Setelah itu balik lagi menjadi imperialis?
Kita yang mendadak lupa rekam jejaknya. Bagaimana pelanggaran HAM-nya dianggap basi, bagian terpenting dari orde baru dibandrol neo orba yang ramah namun tetap licik.
Negara seolah tidak berdaya melihat angaran Kementerian Pertahanan diacak-acak, food estate menjadi korup estate. Pesawat bekas dan kapal mangkrak menjadi fakta yang disulap gosip.
Dimana nasionalismenya Prabowo?
Dengan kekuatan dana tanpa batas, semua dipertaruhkan. Angaran belanja dukungannya mengguyur mereka-mereka yang haus. Lalu sebagian kita mendadak mata duitan, melihat Prabowo seolah buku cek berjalan.
Ganjar kini sedang sibuk mengumpulkan massa akar rumput, mendatangi ratusan organ relawan satu persatu. Di saat yang sama, Prabowo sibuk bertransaksi dengan para elite politik. Kalau perlu “membeli” juga gerbong relawan tinggal sebut berapa angkanya.
Keduanya sedang berebut pernyataan arahan dukungan dari Jokowi. Meskipun secara gesture, Ganjar adalah Jokowi juga dalam bentuk lain.
Berharap Jokowi menyatakan resmi dukungan adalah kemustahilan. Dia taat konstitusi sebagai Presiden hingga Oktober 2024, masih milik 280 juta penduduk dan bertanggung jawab atas status netralitas pada Pemilu.
Menunggu Jokowi berucap dukung Ganjar atau Prabowo maka waktu habis duntuk penantian absurd. Pendukung Ganjar seharusnya bisa membaca yang tersirat, bukan menunggu tersurat.
Jokowi dukung Prabowo itu gimick politik yang diciptakan untuk menggoda keyakinan pendukung Ganjar yang masih setengah-setengah Kelemahan Prabowo yang sedang asik sebar mahar di elite dan tidak mampu menjangkau akar rumput adalah kemenangan Ganjar sesungguhnya.
Pemilu tidak hanya berbicara pencoblosan. Jika suara kita sudah terbeli, jangan harap suatu saat keluhan kita didengar, karena suara kita sudah dibayar lunas.
Karena sumbangsih suara dengan menjual suara itu pilihan. Keduanya ditentukan oleh seberapa besar kekuatan nurani kita. Untuk menjadi Nasionalis atau Imperialis Catet.