Gambar : Sejarah Baru di Monumen Penjara Banceuy Oleh GMNI Se-Indonesia Tepat Dihari Lahir Pancasila. Lidinews.id |
Tak jauh dari keramaian jalan Braga dan Asia Afrika, di pusat Kota Bandung, ada kawasan yang ternyata memiliki nilai sejarah penting yang patut diketahui. Kawasan tersebut ialah Banceuy.
Jawa Barat, Bandung, Lidinews.id -
, secara harfiah dapat diartikan
sebagai "kampung yang bersatu dengan istal kuda", alias kampung yang ditempati tukang kuda dan keretanya.
Dalam Kamus Umum Bahasa Sunda dijelaskan, sebelum adanya kendaraan bermotor, kawasan Banceuy pernah dijadikan tempat peristirahatan dan mengganti kuda.
Saat Soekarno atau Bung Karno dituduh oleh penjajah akan menggulingkan pemerintahan Hindia Belanda.
Bung Karno bersama tiga rekannya dari PNI, Maskoen, Soepriadinata, dan Gatot Mangkoepraja akhirnya tertangkap di Yogyakarta. Keempatnya kemudian mendekam di penjara Banceuy selama 8 bulan.
Tepat pada 1 Juni Hari Lahir Pancasila, Kader - kader Nasionalis gelar Kegiatan Sakral di Banceuy tersebut.
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Se-Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila dengan Memberikan Penghormatan Setinggi tingginya kepada Sang Saka Merah Putih.
Hari Lahir Pancasila kali ini merupakan Fenomena Usai Gelar Kaderisasi Tingkat Pelopor GMNI dimulai tanggal 17 Mei - 01 Juni 2023 Di Lembang, Bandung Barat Prov.Jawa Barat, Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) Dibawah Kepemimpinan Ketua Umum Imanuel Cahyadi dan Sekretaris Jendral Sujahri Somar.
Menurut Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Patra Dewa sekaligus Ketua Pelaksana Kaderisasi Tingkat Pelopor GMNI, upacara tersebut mungkin fenomena pertama bagi Kader GMNI Se-Indonesia untuk memberikan Penghormatan setinggi tingginya kepada Sang Saka Merah Putih yang dilakukan di tempat bersejarah seperti Monumen Penjara Banceuy, tempat dimana Presiden Soekarno ditangkap dan dimasukkan ke Penjara Banceuy pada tahun 1929.
"Bung dan Sarinah yang Upacara hari ini adalah Kader Nasionalis yang menciptakan sejarah Baru di Indonesia. Hal ini merupakan Fenomena pertama kali bagi Kader Nasionalis khususnya GMNI Menyanyikan Indonesia Raya dan memberikan Penghormatan setinggi tingginya kepada Sang Saka Merah Putih di Monumen Penjara Banceuy, tempat Presiden Soekarno ditangkap dan dimasukkan ke Penjara Banceuy pada tahun 1929," ucap Bung Patra Dewa kepada tim Lidinews.
Ditempat yang sama, Sekretaris Panitia yang juga bertindak sebagai Pembina Upacara Syam Firdaus Jafba mengingatkan kembali kepada Peserta Kaderisasi Tingkat Pelopor (KTP) GMNI 2023 bahwa ingatlah selalu dalam sanubari Kader GMNI jika Perjuangan Bung Karno dalam mengusir penjajah Melawan Imperialisme, Kolonialisme Belanda itu sangat besar dan itu semua demi segenap anak bangsa yang menginginkan Merdeka dari Kolonial Belanda sejak lama.
"Perjuangan Ir.Soekarno dalam memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia hendaknya menjadi Spirit Kepada Kita Generasi Muda agar lebih semangat dalam Merawat Kemerdekaan yang telah diwariskan oleh Para The Founding Father Kepada Kita Khususnya Generasi Muda saat ini.
Jadikan kunjungan kita bukan hanya seremonial belaka, tapi semangat perjuangannya dapat kita jadikan rujukan untuk senantiasa berjuang untuk dan demi kepentingan Rakyat dimanapun anda berada.
Coba kita bayangkan Didalam Sel Tahanan yang begitu kecil di Penjara Banceuy, Bung Karno Menuliskan Naskah Pledoinya kepada Kolonial Belanda dan Naskah itu begitu menggemparkan Pemerintahan Belanda saat itu dan Naskah Pidato itu kemudian dikenal dengan istilah Pledoi 'Indonesia Menggugat'.
Bagaimana dengan kita, di era saat ini dengan kebebasan yang dimiliki mampukah kita untuk tetap dan selalu berpihak kepada kepentingan Rakyat Bangsa dan Negara? Mari kita ketuk dada kita masing-masing mampukah kita.
Dengan kondisi zaman yang sudah jauh berbeda ini untuk menghadapi tantangan zaman dan Mampu Bertahan serta tetap Konsisten di dalam Langkah Perjuangan merupakan PR Besar Bagi kita, dan itu akan di uji oleh apa yang kita lakukan dalam Gerakan yang kita bangun.
Untuk itu Tanamkanlah di dalam Hatimu selalu bergerak dan berjuang demi dan atas kepentingan Rakyat Indonesia," imbuh Syam saat memimpin jalannya upacara.
Perlu Diketahui bahwa Bung Karno bersama tiga rekannya dari PNI, Maskoen, Soepriadinata, dan Gatot Mangkoepraja akhirnya tertangkap di Yogyakarta. Keempatnya kemudian mendekam di penjara Banceuy selama 8 bulan tanpa proses peradilan.
Bangunan penjara Sukarno itu saat ini sudah berbeda dari masa penjajahan Belanda. Dulu, bangunan tersebut digunakan untuk menahan tahanan politik dan rakyat jelata. Kebebasan Sukarno dipersempit, bahkan dihilangkan.
Namun, dalam situasi serba terbatas di ruang pengap ini, Sukarno, dengan bantuan istrinya saat itu, Inggit Garnasih berhasil menulis pledoi atau pembelaan yang sangat terkenal yang dibacakan di Gedung Indonesia Menggugat.
Kini, penjara itu sudah tak lagi terlihat dengan pandangan mata. Hanya ada pertokoan yang mengimpit sebuah bangunan mungil. Di antara toko-toko tersebut berdiri sel nomor 5, tempat Sukarno pernah ditahan karena aktif menyuarakan gerakan nasionalis Indonesia.
Sel berukuran sekitar 1,46 x 2,10 meter yang dipertahankan dan tak banyak diubah dari bentuk aslinya itu begitu terawat, bersih, dan nyaman. Kondisi itu tak terlepas dari kerja keras Ahmad yang bertugas sebagai juru pelihara Situs Penjara Banceuy.
Selama 32 tahun hidup Ahmad dihabiskan untuk sel itu, tiap detail sel tersebut dikenalnya dengan fasih. Bahkan, kedekatannya pada bekas sel Bung Karno semakin membuatnya mencintai bangunan cagar budaya itu.
"Pada usia 19 tahun saya telah menjadi penjaga rumah ini," ungkap dia saat ditemui, Jumat, 1 Juni 2023.
Reporter : Arjuna H T M
Sejarah Baru di Monumen Penjara Banceuy Oleh GMNI Se-Indonesia Tepat Dihari Lahir Pancasila