Penulis : Sinta Sari Dewi Napitupulu, SE
Bendahara Koordinator Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Sumatera Utara (2014-2016)
 |
| Gambar : milenial dan Pemilu 2024. Lidinews.id |
Lidinews.id - Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan perwujudan dari sila keempat Pancasila dan Pasal 1 (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Di tahun 2024, Indonesia akan kembali menyelenggarakan pesta demokrasi yang akan berdampak bagi kehidupan rakyat Indonesia kedepannya.
Rakyat menjadi elemen penting dalam menyukseskan Pemilu dimana suara yang diberikan akan berdampak sepenuhnya bagi terpilihnya pemimpin-pemimpin Indonesia.
Dilansir dari kpu.go.id, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan daftar pemilih sementara (DPS) Pemilu 2024 sebanyak 205.853.518 pemilih.
Selain itu, Kompas.com menyatakan bahwa KPU menyebut Pemilu 2024 akan didominasi oleh pemilih muda, yaitu mereka yang berusia maksimum 40 tahun pada hari pemungutan suara 14 Februari 2024. Hal ini menunjukkan bahwa suara milenial dapat menjadi penentu arah masa depan bangsa lewat Pemilu 2024.
Lantas, apa yang dapat dilakukan milenial untuk menyongsong Pemilu 2024?
Berbicara pemilihan umum serentak 2024 adalah berbicara tentang kemajuan dan masa depan negara. Tentu saja, dalam praktiknya, kaum milenial tidak hanya menjadi penonton, yang hanya menggunakan haknya dan tidak melakukan apa-apa.
Ada beberapa hal yang dapat disiapkan sejak dini oleh para milenial guna memaksimalkan perannya dalam Pemilu mendatang. Pertama, berperan aktif dalam meningkatkan literasi politik. Literasi politik menjadi fondasi awal bagi milenial agar menjadi pemilih yang berwawasan dan tidak gampang termakan berita-berita hoax.
Kedua, aktif mencari tahu profil kandidat, yang dapat dilakukan dengan melihat track record dan prestasi dari masing-masing kandidat, sehingga nantinya dapat menentukan dengan rasional siapakah kandidat yang akan dipilih. Mengingat generasi milenial yang akrab dengan teknologi termasuk teknologi informasi, hal tersebut diharapkan menjadi bekal positif dimana dapat dimanfaatkan untuk memperoleh berbagai informasi terkait politik.
Selain itu, tentunya generasi milenial juga harus turut proaktif dalam memberikan hak suara. Mengingat besarnya jumlah pemilih dari kalangan milenial, maka keputusan milenial dalam memberikan hak suara tentunya akan dapat mempengaruhi kebijakan dan pemerintahan mendatang.
Tak berhenti sampai disitu, milenial juga diharapkan dapat turut aktif mengawasi jalannya Pemilu. Dengan adanya kerja kolaboratif antara generasi milenial sebagai pemilih dengan penyelenggara pemilu serta pihak terkait, diharapkan Pemilu yang jujur dan adil dapat terlaksana dengan baik.
Mengingat besarnya peran milenial dalam Pemilu yang akan datang, maka kesiapan milenial untuk menyukseskan pesta demokrasi juga harus dipersiapkan dengan matang. Akan sangat disayangkan apabila generasi yang secara kuantitas sangat besar, namun kecil dalam hal kualitas. Oleh karena itu, persiapan serta peran serta generasi milenial menuju Pemilu 2024 sangat dinantikan.
Editor : Arjuna H T M
Milenial dan Pemilu 2024
