Karya : Sidik Haryanto
Gambar : Tentang Sabdanya - Puisi | Sidik Haryanto. Lidinews.id |
Langit telah ia buka...
Telah ia jatuhkan butiran butiran air jernih kebumi.
Telah ia tumbuhkan tunas tunas hijau lambang kesuburan.
Agar mereka mencari kesuburan dengan guyuran air jernih nan sejuk.
Agar berfikir tentang kemakmuran diatas bumi nan subur.
Langit telah ia buka...
Telah ia pancarkan sinar surya ke bumi.
Sebaga penghangat dari kebekuan pola fikir.
Ia gantungkan segala hiasan angkasa nan indah.
Agar mereka membaca setiap lekuk goresa tentang firmannya.
Langit telah ia buka...
Telah ia beberkan alur alur sejarah tentang segala cerita dari pendahulu mereka.
Telah ia tunjukkan tentang segala tanda kebesarannya.
Agar meraka membuka mata dan membaca.
Agar mereka mampu menundukkan kepala setara dengan telapak kakinya.
Namun mereka tetap tak bergeming...
Maka ia menurunkan sebuah tanya yang mengejutkan.
Sebuah tanya yang menyentil dari berbagai kelalaian mereka.
Lalai dari sebuah takdir dan kesanggupannya.
Lalai dari tanggung jawab dan kewajiban.
Agar mereka bisa merasa kecil di hadapan yang maha besar.
Namun mereka tetap tak bergeming...
Ia pun menunjukan murkanya.
Ia pun menunjukkan kebesaran kuasanya.
Agar mereka kembali pada fitroh dan garis takdirnya.
Agar mereka kembali berjalan pada ketaatannya.
Menjadi mahluk yang membangun kemakmuran di atas tanah yang subur.
Karang Sari, Jumat 14 April 2023
Tentang Sabdanya - Puisi | Sidik Haryanto