Gambar : Pertanyaan Buat Letho Terkait Pembatalan Ina Tuan Rumah Pildun U-20 Oleh FIFA. Lidinews.id |
Sulawesi Selatan, Makassar, Lidinews.id - Letho menilai pembatan INA sbg tuan rumah Pildun U20 oleh FIFAPak Erick Tohir sudah lakukan hal yang terbaik untuk tetap mempertahankan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U20, namun FIFA tetap memiliki kebijakan tersendiri.
Tapi jika pembatalan ini menjadikan semangat kita runtuh, untuk ikut membuktikan sepak bola Indonesia pantas untuk ikut terlebit dalam event-event internasional, saya pikir itu hal yang keliru. Semangat itu masih membara di dada para anak-anak muda yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk itu demi menjaga semangat dan harapan-harapan yang membara di anak-anak muda ini, pemerintah terkhusus PSSI perlu membenahi sepak bola di negeri ini. Pemerintah juga perlu memberi dukungan kepada anak-anak muda ini baik penyedian fasilitas sarana sehingga semangat ini memiliki wadah yang tepat untuk diaktualisasikan.
Kita harus belajar, mau membenahi itulah hal harus kita lakukan saat ini, dan percayakan kepada sosok ET untuk secara kolektif dan bantuan masyarakat untuk membenahi semua
3. Etho bilang menerima keputusan FIFA. Apa yang perlu disiapkan PSSI ke depan?
Keputusan terkait pembatalan FIFA pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah untuk pergelaran Piala Dunia U-20 tentu memiliki konsekuensi bagi kita semua. Biar bagaimanapun, keputusan ini kita harus kita terima, dan menjadikan ini sebagai bentuk intropeksi diri untuk perbaikan sepak bola di Indonesia. Perbaikan ini tentu disegala sektor baik dari keorganisasian sepak bola dalam negeri, liga dalam negeri, serta perbaikan infrastruktur sarana dan prasara untuk menjunjang persepakbolaan di tanah air.
Selama ini, memang masih dapat banyak kekurangan dan ini akan menjadi catatan-catatan perbaikan kedepannya.
Saya pikir jika kekurangan-kekurangan ini bisa kita benahi, maka tak ada alasan bagi FIFA untuk menolak Indonesia kedepannya untuk menjadi tuan rumah buat pergelaran event-event besar sepak bola nantinya.
4. Dalam rilis FIFA disebut FIFA akan bantu Ina pasca tragedi Kanjuruhan. Apa pendapatnya?
Jika untuk pembinaan terhadap sepak bola ditanah air maka ini hal yang bagus bagi sepak bola di Indonesia.
5. FIFA dinilai bnyk elemen masy Standar Ganda. Rusia dibanned, sedangkan Israel tidak. apa komentar Letho?
Terkait hal ini, FIFA merupakan organisasi sepak bola dunia yang diakui semua mancanegara, dan pergelaran Piala dunia adalah evand 4 Tahunan yang disengerakan FIFA. Terkait dengan keputusan FIFA yang membanned Rusia, tentu FIFA memiliki pertimbangan sendiri secara keorganisasian. Terlepas dari sikap Politik Rusia yang melakukan invasi ke Ukranian dan dikaitkan dengan pembannetan Rusia menjadi salah satu negara yang tidak diikutsertakan pada Piala dunia 2022 di Qatar ini merupakan keputusan internal FIFA. Negara-negara yang tidak sepemaham dengan FIFA tidak punya andil untuk ikut mengubah kebijakan ini.
Terkait dengan Israel yang melakukan hal yang sama, seperti Rusia yang melakukan invasi ke Ukraina, Israel ke Palestina. Dan kemudian FIFA tidak melakukan banned ke Israel, tentu ini dinilai oleh sebagian masyarakat dunia sebagai bentuk standar ganda dalam kebijakan FIFA.
Karena faktanya saat pergelaran Pildun di Qatar, FIFA pun menghormati aturan-aturan yang diterapkan Qatar sebagai tuan rumah, sehingga praktik-praktik yang selama ini tidak menjadi persoalan jika Pildun dilaksanakan diluar negara Islam, beberapa kebiasaan itu dihilangkan saat pelaksanaan Pildun di Qatar. Dan banyak negara yang menolak hal ini, tapi FIFA tak bergeming sedikitpun, mereka tetap menghormati Qatar sebagai tuan rumah.
Dari hal ini kita bisa menyimpulkan FIFA memiliki independensi tersendiri yang tidak bisa diintervensi oleh siapapun bahkan oleh negara.
6. Benarkah olahraga harus dipisahkan dgn politik?
Beberapa kalangan menganggap ini hal yang harus dipisahkan sementara yang lainnya mengatakan tak ada satupun yang bisa dipisahkan dari politik termaksud sepak bola.
Yang perlu ditegasi dari hal ini adalah selama sarana apapun yang dijadikan buat menyebarkan nilai - nilai kemashalatan bagi kehidupan manusia maka tidak akan menjadi persoalan. Yang menjadi persoalan itu jika konfilik- konflik kepentingan politik baik perorangan, organisasi, partai politik bahkan konflik negara membuat sarana ini yang awalnya buat kempanye dan ikatan persaudaraan antar bangsa dan umat manusia menjadi sarana yang menguntungkan dan menguntukan kelompok tertentu sehingga mengorbankan nilai-nilai yang lebih mulia.
Saya kira nilai-nilai politik praktis dan kepentingan plagmatis yang merugikan kemashalatan orang banyak yang tidak akan pernah dibenarkan. Modus-modus seperti inilah yang jadi penolakan jika politik terlibat dalam olahraga.