Bobby Nasution selaku Walikota Medan membangun lampu jalan atau lampu pocong didelapan ruas dengan total sekitar 1.700 lampu jalan yang sedang dibangun Pemerintah kota medan di trotoar jalan dengan dalil mempercantik Kota Medan.
Proyek tersbut bernamakan penataan laskap jalan dengan total anggaran dana sebesar Rp. 25,7 M dengan APBD Kota Medan tahun 2022 awalnya dikerjakan oleh Dinas Pertamanan dan Kebersihan. Setelah dinas itu dihilangkan awal tahun ini, proyek jalan selanjutnya dikerjakan oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Kontruksi (SDABMBK).
Dibangunnnya lampu jalan tersebut dilakukan agar tingkat kejahatan dikota Medan terminimalisir. Proyek lampu jalan yang dilakukan didelapan ruas jalan Kota Medan sampai saat ini belum tuntas. Terlihat dari banyaknya lampu jalan yang sampai saat ini hanya terlihat rangkanya saja tanpa ada lampu bahkan ada rangka lampu yang sudah berkarat dan rusak.
Andreas Sitanggang selaku Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Provinsi Sumatera Utara Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi (GEMAK) mengatakan bahwa proyek penataan lampu jalan yang telah dibangun saat ini terkesan sangat asal jadi dengan anggaran yang sangat fantastis.
“ Kita ketahui bahwa Pemko Medan sudah membangun lampu jalan didelapan ruas Kota Medan dengan anggaran yang sangat fantastis, namun realitas dilapangan yang dapat kita lihat proyek lampu jalan itu malah memperburuk keindahan kota medan karena dibangun asal asalan terbukti dari banyaknya rangka lampu yang berkarat bahkan ada banyak yang sudah rusak setelah di pasang” ujar Andreas.
“ Kami menilai pengerjaan proyek ini perlu di audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan agar semua terang benerang, kami juga mendesak agar KEJATISU untuk segera melakukan pemeriksaan terkait dugaan korupsi dalam pengerjaan proyek lampu pocong ini” sambung Andreas
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Ketua DPRD Kota Medan Hasyim, S.E. meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengecek dan mengevaluasi hasil pengerjaannya itu, apakah ada indikasi atau tidak.
“ Malulah kita sebagai warga Kota Medan melihat pengerjaan lampu pocong itu. Kita juga kecewa sekali dengan hasil yang kita lihat. Tujuan untuk memperindah wajah Kota Medan, kok justru tidak terlihat indah. Kesannya asal jadi dengan anggaran yang begitu besar. Ada juga besi lampu pocong yang sudah berkarat.” Tegas Hasyim melalui telepon selulernya bernada kecewa, Selasa (14/03/2023).
“ Jika hal ini tidak mencapai titik terang bahkan tidak mendapat atensi dari Walikota Medan atau aparat penegak hukum lainya, Maka kami BPD Sumatera Utara Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi akan turun kejalan untuk menyampaikan secara langsung persoalan proyek lampu pocong ini yang sangat sarat korupsi” Tutup Andreas.