Mahasiswa sebagai generasi cerdas harus mampu sejak dini menyiapkan dirinya menghadapi tantangan global.
Tantangan global yang paling nyata adalah perkembangan teknologi yang sedemikian cepat, yang menjadikan Bumi Digital. Tidak ada lagi belahan dunia yang tidak bisa dijangkau teknologi digital.
Oleh karena itu, bila tidak ingin terlindas oleh jaman maka generasi muda mahasiswa khususnya anggota, kader, pengurus OKP Mahasiswa Pancasila harus menyiapkan diri, membekali diri dengan menguasai ilmu pengetahuan seluas-luasnya.
Hal itu disampaikan DR. Drs. Sonny W Manalu, MM selaku ketua umum presidium Nasional Alumni Mahasiswa Pancasila dalam acara Diskusi Kebangsaan yang diselenggarakan di kediaman Sonny W Manalu di jalan Garu III No.80 kelurahan HarjoSari, berlangsung selama 3 jam dalam suasana santai dan akrab.
Sonny Manalu yang juga Staf Ahli Mentri Sosial dan Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional ( DJSN) itu lebih lanjut menghadapi tantangan Global tersebut, Mahasiswa harus melakukan dua langkah besar yaitu. Pertama meningkatkan kualitas kemampuan hingga paripurna sesuai bidang kemampuan yang diminati agar menjadi generasi yang siap pakai, dan kedua meningkatkan kualitas moral, kualitas iman, dan kualitas spritual untuk melahirkan generasi yang berkarakter dan berintegritas, jadilah generasi yang kreatif dan produktif, sebab hanya dengan kreatifitas dan produktifitas yang tinggi pemuda bisa mampu memasuki era persaingan yang semakin sengit. Lanjut Sonny memotivasi junior-juniornya di Mapancas. Sonny Manalu adalah sosok aktivis yang sangat paripurna, pernah memimpin berbagai organisasi kemasyarakatan ditingkal lokal maupun Nasional.
Mantan ketua Mahasiswa Pancasila Sumut, ketua umum Mahasiswa Pancasila 2 periode, ketua DPP AMPI 3 Periode, Ketua DPP ormas MKGR 2 periode, sekaligus juga birokrat yang sukses yang meniti karirnya hingga Eselon I. Sonny Manalu adalah sosok kebanggan bagi para juniornya di Mahasiswa Pancasila seluruh Indonesia.
Ketua DPD Mapancas kota Medan M Roufiq Sitepu didampingi wakil ketua Alexander Chrisse Ginting Munthe dan Sekertaris M. Fazrin, serta perwakilan Kordinator perguruan tinggi (KORTI) sekota Medan termasuk Korti UIN Medan, dalam pembukaan acara Dialog Kebangsaan mengatakan kegiatan diskusi seperti ini akan lebih sering kita adakan, sebab pemuda hari ini harus sering kita ingatkan dengan tantangan zaman, "saya dan kader-kader Mapancas lainnya pasti memiliki pemahaman yang sama tentang sebuah konsep masa depan. Apa yang menjadi bahasan kita hari ini, merupakan apa yang kita harapkan dimasa depan," tegas Roufiq.
Alexander chrisse Ginting Munthe selaku wakil ketua juga menyampaikan, "saat ini pemerintah juga sangat mendorong kompetensi yang dimiliki pemuda dengan sertifikasi kompetensi gratis di sektor pariwisata. Dari sertifikat kompetensi yang dihasilkan, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan civil effect (pengaruh terhadap jabatan atau remunerasi)," katanya.
Dengan adanya pengakuan ASEAN terhadap KKNI pada tahun 2019, maka lulusan pendidikan tinggi vokasi saat ini dan ke depannya diharapkan menjadi sumber daya manusia yang kompeten dan profesional sehingga mampu bersaing secara global. Kegiatan diskusi ini diakhiri dengan foto bersama.
