Lidinews.id - Agenda Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) Kabupaten Batu Bara yang digelar di pantai sejarah kecamatan lima puluh pesisir pada selasa (29/11/22) mendapat Kritikan dari Forum Komunikasi Lintas Lembaga (Forkaliga) melalui Kepala Bidang Kepemudaan khairul, yang juga merupakan Putra daerah Kabupaten Batu Bara.
Kegiatan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) ini terkesan memaksakan, pasalnya ada 20 lembaga yang di undang oleh Dispora dengan catatan membawa tenda masing-masing.
Namun fakta dilapangan hanya 6 tenda yang berdiri.
Tak hanya itu, jambore ini kan kira kira artinya sebuah perayaan atau pesta besar yang melibatkan massa yang banyak. tentu program ini membuat masyarakat bertanya-tanya, apa yang dirayakan oleh Dispora? Atau pesta besar tentang apa dalam kegiatan tersebut?
Perihal ingin menyelesaikan syahwat anggaran akhir tahun, kadis rela menjual kepala pemuda di batu bara. Seharunysa jika ingin efektif, diajak dan digandeng lembaga pemuda-pemuda tersebut, ingin buat kegiatan seperti apa kita di Jambore kali ini agar terlihat meriah dan mendapat kan goals yang tepat. Bukan sekedar memuaskan syahwat untuk menghabiskan anggaran puluhan juta.
Lebih lanjut, khairul menilai Dispora seharusnya mempunyai proyeksi-proyeksi terhadap program yang memang dapat membanggakan baik Dispora maupun Pemerintah Daerah. Contohnya, bagaimana pelatihan terhadap atlet-atlet Batu Bara, bagaimana dengan perawatan terhadap fasilitas atlet? Hal tersebut sepertinya tidak di perhatikan oleh Dispora Batu Bara.
"Kegiatan tersebut hanya membuang-buang anggaran di akhir tahun. Pasalnya kita tidak tahu apa urgensi dari kegiatan tersebut? Bahkan peserta nya saja kita tidak tahu siapa yang datang," ucap kahirul.
"Kita tidak tahu berapa nilai anggaran yang di kucurkan untuk kegiatan tersebut? tentu ini menjadi perhatian kita bersama. Anggaran yang seharusnya bisa untuk membina dan memfasilitasi atlet-atlet di Batu bara.
Dalam penutupnya khairul menyampaikan kegiatan tersebut telah menampar dan mempermalukan pemuda di Batu Bara, karena tampak dengan jelas di lapangan seperti formalitas saja. "Salah satu bukti kegagalan Kadispora dalam merangkul pemuda di Batu Bara," sambungnya.
.png)
.png)
