Lidinews.id - Walikota Pematang Siantar; Dr Hj. Susanti Dewayani, Sp.A menghadiri acara 88 Tahun Maestro Ompung Raminah Garingging sore tadi; Sabtu, 15 Oktober 2022.
Susanti hadir didampingi oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda), H. Kusma Erizal Ginting; dan Kepala Dinas Pariwisata, Kusdianto, SH.
Kusdianto menyampaikan sambutannya yang juga mewakili sambutan walikota mengatakan sangat mengapresiasi pekerja seni, terutama Sanggar Budaya Rayantara milik Sutan Saragih yang mengusung Ompung Raminah Garingging sebagai maestro dalam bidang seni tari.
Kusdianto mengatakan ajakan agar kegiatan seni yang sebelum pandemi rutin dilakukan di Tugu Becak rutin dilakukan kembali dengan mendaftarkan sanggar Budaya Rayantara ke dinas pariwisata.
Pada acara ini dilakukan pula launching buku 88 tahun maestro yang dieditori oleh Erlina Anriani Siahaan yang juga merupakan Duta Literasi Kota Pematang Siantar, pendiri Komunitas Budaya Beta manurat dan Ketua Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Kota Pematang Siantar.
Erlina mengatakan Ompung Raminah mendapatkan euphoria apresiasi dari seluruh rekan dan pegiat seni di seluruh nusantara dengan mengirimkan tulisan mereka terkait kesan, pesan, serta ucapan selamat atas penabalan Ompung Raminah sebagai maestro.
"Buku ini semoga menjadi dorongan kepada kami generasi muda tidak sekadar mencintai, tetapi juga bangga dan menjadi pelaku seni demi kelestrarian warisan budaya sebagai jati diri," ungkap Erlina.
Erizal Ginting mengapresiasi Sutan Saragih yang mendedikasikan hidupnya untuk seni dan mengatakan Ompung Raminah adalah sosok literasi yang hidup, matahari yang menerangi budaya, dan dewi rembulan yang menerangkan seni yang meredup selama ini.
“Maestro bukanlah gelar sembarangan, perlu pembuktian dan catatan pengalaman dan saya mengapresiasi Erlina sebagai editor.”
Ia berharap Erlina bisa meliterasikan Ompung Raminah dalam bentuk video atau audiovisual pula. Ia menambahkan Erlina perlu didukung tidak sekadar sebagai duta literasi Pematang Siantar, tetapi didukung naik ke tingkat nasional.
Erizal menambahkan budaya nasional tidak akan pernah ada jika budaya-budaya daerah tidak ada dan yang dilakukan oleh Ompung Raminah adalah mengerjakan puncak-puncak budaya. Ia mengatakan Ompung Raminah adalah pejuang budaya kita. Ia juga mengatakan permintaan maafnya mengapa ia harus datang bersama dengan susanti. Mereka sebelumnya harus menghadiri undangan Luhut Panjaitan ke Balige.
“Usai makan siang kita buru-buru kemari sebab ini merupakan acara yang sangat penting,” terang Erizal Ginting.
Dalam acara ini hadirin disuguhkan berbagai tari/tortor anak Sanggar rayantara yang diasuh oleh Ompung Raminah; mulai dari Tortor Sitalasari, Tortor Somba, Tortor Sap Sap Sere, Tortor martonun, Tortor naggurdaha, dan Tortor manduda.
Tampak menghadiri acara ini Kabid Kebudayaan Kabupaten Simalungun, Jayamin Sipayung; Penyuluh Budaya Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek, Cipta Destiawan; Kasi SMP Suhendri Ginting; dan Daniel Ompusunggu yang didampingi Herty Sirait dari Jabu sihol.
Walikota juga melakukan pemotongan kue ulang tahun yang kedelapan puluh delapan Ompung Raminah yang diiringi menyanyikan lagu ulang tahun oleh seluruh hadirin.
Reporter : Arjuna H T M