Karya : Bd.Kristina Bangun SKM.,M.K.M
Dosen STIKES Kesehatan Baru Dolok Sanggul
Instruktur Yayasan Mulki Vokasi Indonesia
Gangguan ginjal akut atau Akute Kidney Injury (AKI) yang menyerang anak-anak usia 0-18 tahun kini sangat meresahkan para orang tua dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini.
Lidinews.id - Gejala yang muncul seperti penurunan volume urine, demam selama 14 hari, Infeksi Saluruan Pernapasan Atas (ISPA), dan infeksi saluran cerna merupakan beberapa gejala yang dikemukakan Kemenkes sebagai pemantauan umum GgGAPA (Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal).
Kasus yang didominasi anak usia 1-5 tahun ini bermula terjadi atau terdata sejak bulan Januari lalu berlanjut di bulan Maret, Mei, Juni dan meningkat di bulan Juli, September dan hingga saat ini. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan terdapat 192 kasus gangguan ginjal akut pada anak-anak hingga Selasa 18 Oktober 2022 dan ditemukan di 20 provinsi di indonesia termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh dan saat ini di Sumatera Utara. Laporan Pth.Direktur RSUP H. Adam Malik pada 18 Oktober 2022 perihal pasien Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal pada anak disampaikan bahwa terdapat 11 kasus GgAPA di Sumatera Utara dan 6 anak diantaranya telah meninggal dunia.
Awal mula dilaporkan 69 kematian anak-anak di Gambia meninggal dunia karena alami gagal ginjal akut diduga setelah mengonsumsi sirup Paracetamol Produksi Maiden Pharmaceuticals, India. WHO menemukan bahan berbahaya yakni Dietilen Glikol dan Etilen Glikol dalam obat tersebut. Kedua senyawa itu, dalam kadar yang tinggi, bisa menyebabkan gagal ginjal yang memicu kematian.
Sementara itu Otoritas India telah memulai penyelidikan atas temuan kasus gagal ginjal akibat parasetamol di negaranya. Sampel sudah diambil dan mereka tengah melakukan investigasi mendalam dan menyeluruh terkait kasus tersebut.
"Berdasarkan hasil investigasi Kementerian Kesehatan RI dan juga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), IDAI mengimbau tenaga kesehatan dan masyarakat umum untuk meningkatkan kewaspadaan."
Berikut langkah sederhana versi Bd.Kristina bangun SKM.,M.K.M, Dosen Teknologi Informasi Kesehatan STIKES Kesehatan Baru Dolok Sanggul dan juga praktisi kesehatan yang bisa masyarakat khususnya orang tua yang memiliki anak dibawah 5 tahun yang harus dilakukan untuk memastikan konsumsi obat dengan benar dan aman bagi tubuh yakni;
- Gunakan obat sesuai aturan pakai.
- Jangan konsumsi obat melebihi dosis yang ditentukan.
- Baca peringatan dalam kemasan obat.
- Pastikan obat tidak kadaluwarsa.
- Jangan konsumsi sisa obat sirup yang sudah terbuka dan disimpan lama.
- Hindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu untuk mencegah terjadinya resistensi.
- Laporkan efek samping obat yang dirasakan kepada tenaga kesehatan terdekat.
- Dapatkan obat dari sarana pelayanan kefarmasian yang resmi atau berizin.
- Orang tua juga diharapkan harus selalu waspada.
- Pantau terus kesehatan anak-anak kita.
- Jika anak mengalami keluhan yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut.
- Sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga kesehatan jangan ditunda atau mencari pengobatan sendiri.
Lebih lanjut, gejala lain yang juga perlu diwaspadai orang tua, sebagai berikut;
- Perubahan warna pada urine (pekat atau kecoklatan).
- Bila warna urine berubah dan volume urine berkurang, bahkan tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari)
- Orang tua diminta segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
- Pastikan bila anak sakit cukupi kebutuhan cairan tubuhnya dengan minum air mineral (air putih).
Untuk menghadapi masalah ini, kita sebagai orang tua jangan panik apa lagi gegabah dalam menghadapinya. Pemerintah serius menghadapi hal tersebut, dan jika anak mengalami tanda-tanda sakit, bawalah segera kerumah sakit sebagai bentuk kita orang tua yang sangat melindungi anak kita.
Editor : Arjuna H T M