Lidinews.id - Akhir bulan Agustus kemarin adalah bulan 'kejutan' bagi masyarakat Indonesia dengan adanya wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kabar tersebut tentunya menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat bawah yang masih proses pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19.
Syahrul Ihza Ramadhan selaku Koordinator Daerah BEMNUS Jatim, menuturkan terkait wacana ini menambah lunturnya kepercayaan publik terhadap Pemerintah yang seharusnya mensejahterakan rakyatnya.
Namun faktanya, hal ini membuat rakyat hanya kebingungan atas wacana kenaikan BBM yang terkesan mendadak ini, Kamis (01/09/22).
Lebih lanjut Syahrul mengungkapkan pemerintah tak boleh mengorbankan perekonomian masyarakat dalam situasi yang kurang ideal ini.
“Asumsi yang timbul dari masyarakat merupakan suatu hal yang wajar dan tidak bisa untuk ditutupi. Pemerintah perlu merevisi aturan dan mekanisme distribusi agar tepat sasaran untuk menghentikan kebocoran BBM bersubsidi dan tak perlu mengorbankan rakyat dengan menaikan harga BBM subsidi. Karna kenaikan BBM jelas berdampak serius bagi perekonomian masyarakat," ungkapnya
Ia juga menegaskan, akan menggelar aksi besar-besaran jika pemerintah tetap bersikeras menaikkan harga BBM.
“Apabila harga BBM dipaksa naik dalam waktu dekat, BEM Nusantara Jawa Timur akan mempersiapkan aksi besar-besaran dengan diawali gerakan ekstra parlementer pada awal september di seluruh kota/kabupaten di Jawa Timur," pungkas Syahrul selaku Koordinator Daerah.
Kontributor : Hainor Rahman