Lidinews.id - Presiden Mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun Jakarta (Presma UIC), Muksin Mahu akhirnya angkat bicara terkait peristiwa adu jetos alias penyerbuan orang tak dikenal (OTK) yang diduga merupakan preman di lingkungan Universitas Ibnu Chaldun Jakarta (UIC) yang terjadi pada Sabtu (20/8/2022) kemarin.
Menurutnya, masalah yang terjadi sepenuhnya adalah maslah internal sekaligus hak internal kampus tersebut. Namun ia menyayangkan sekaligus mengecam keras aksi orang tak dikenal (OTK) yang diduga merupakan preman menyerbu dan melakukan pemukulan terhadap mahasiswa dan pegawai kampus hingga pengrusakan fasilitas kampus.
"Masalah ini antara mahasiswa dengan dekan, karena itu kembali ke akademik universitas (internal fakultas) dan saya tidak mempermasalahkan itu. saya hanya mempersoalkan aksi premansime yang terjadi kemarin. Akibatnya ada beberapa preman memukuli mahasiswa dan pegawai universitas bahkan pengrusakan fasilitas kampus," kata Muksin Mahu saat dikonfirmasi media, Minggu (21/8/2022) malam.
"Dalam menyikapi masalah ini, sebagai Presiden Mahasiswa Universitas apapun masalah internal kampus nggak boleh ada aksi kekerasan di dalam internal kampus kami. Ini lembaga pendidikan bukan arena pertarungan fisik (kekerasan). Olehnya sekali lagi, kami minta di tindak tegas dan bertanggung jawab atas kerusakan kampus dan pemukulan mahasiswa oleh aksi para premanisme tersebut," sambungnya.
Demi nama baik universitas, Muksin menyatakan bahwa dirinya sebagai Presiden Mahasiswa (Presma UIC) akan terus menjaga nama baik kampus dari persoalan-persoalan yang dikhawatirkan menimbulkan keonaran. Sekaligus tak ambil baik dengan mahasiswanya yang diduga juga merupakan pengurus BEM Universitas menjadi korban atas penyerbuan preman tersebut.
Muksin Mahu saat dikonfirmasi menjelaskan, bahwa pihaknya akan melakukan rapat bersama pihak universitas untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ia tidak secara terinci menjelaskan perihal apa nantinya akan dibahasa dalam rapat tersebut.
Selain itu, lanjut dia sejauh ini dirinya belum mendapatkan secara pasti perihal pemukulan oleh oknum mahasiswa terhadap Dekan Fisip tersebut.
"Karena kemarin saya juga di kampus. Dan soal pemukulan terhadap ibu Dekan Fisip itu tidak ada," bebernya.
"Pertanyaanya dari mana preman ini bisa tiba-tiba datang dan melakukan aksi kekerasannya. Siapa yang menyuruh mereka. Olehnya itu ini kami tidak tinggal diam atas masalah ini, semi nama baik kampus dan aktivitas proses belajar-mengajar di dalam kampus. Sebagai Presma saya tekankan ini harus diproses dengan tegas," tegasnya lagi.
Santer diberitakan sebelumnya, aski saling adu jetos ini sempat terjadi di depan jalan raya, hingga akhirnya datang aparat kepolisian dan berhasil mengamankan kondisi menjadi lebih kondusif. Akibat keributan itu, para warga pun akhirnya harus turun tangan untuk melerai persoalan. Hal itu disebabkan keributan yang terjadi serta laporan mahasiswa bahwa ada preman di dalam kampus dan melakukan pemukulan terhadap mahasiswa.
Kontributor: Hainor Rahman