Riau, Lidinews.id - Tepat pada peringatan Kemerdekaan Indonesia ke-77 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Pekanbaru melaksanakan Diskusi Ideologi dengan tajuk diskusi “Sosialisme Indonesia, Utopia atau Realita Selama 77 Tahun Indonesia Merdeka”.
Diskusi ini dilaksanakan di aula Universitas Hang Tuah Pekanbaru. Tajuk diskusi yang diangkat membahas Sosialisme Indonesia yang dikenalkan oleh Sukarno sebagai Marhaenisme.
Pada diskusi tersebut GMNI Cabang Pekanbaru ingin membuka diskursus mengenai apakah Sosialisme Indonesia yang menjadi landasan secara filosofis dan kultural berdirinya bangsa Indonesia benar-benar menjadi kenyataan dalam praktik berbangsa dan bernegara selama 77 tahun Indonesia Merdeka atau justru hanya isme yang dikenalkan sebagai semboyan yang eksistensinya telah lama terbenam atau justru tidak eksis secara konkret dalam sejarah bangsa Indonesia.
Tema diskusi ini juga diangkat melihat konstelasi politik bangsa Indonesia yang kini diwarnai ideologi transnasional, utamanya yakni Fundamentalisme Agama dan Neoliberalisme yang juga berpengaruh secara meluas pada berbagai lini kehidupan masyarakat Indonesia.
Dalam sambutannya pada Diskusi Ideologi tersebut, Ketua DPC GMNI Pekanbaru Rahmat Sentosa Daeli mengatakan bahwa momen peringatan kemerdekaan Indonesia tidak bisa hanya dimaknai sebagai euforia semata, menjadi penting untuk mengetahui eksistensi ideologi yang menjadi landasan berdirinya negara kita.
Ia mengatakan Sosialisme Indonesia yaitu Marhaenisme dikenalkan oleh Sukarno yang banyak diakomodasi dalam perumusan dasar negara Pancasila harus terus dibicarakan agar tidak lekang oleh warna-warni ideologi yang merongrong.
"GMNI sebagai marhaenis nasionalis harus tetap memberi atensi dan menjadi bagian yang mengawal kehidupan kebangsaan agar sesuai konsensus yang menjadi landasan kehidupan kebangsaan kita Indonesia. Pada peringatan kemerdekaan ini, pikiran kita juga harus dimerdekakan melalui diskusi”_ papar Rahmat.
Diskusi Ideologi GMNI Cabang Pekanbaru ini menghadirkan pembicara Prof. Dr. Caska, M.Si yang merupakan salah satu Guru Besar Universitas Riau sekaligus bagian dari Persatuan Alumni (PA) GMNI Provinsi Riau. Prof. Caska merupakan Dosen yang masih aktif mengajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau (UNRI).
Pada diskusi tersebut, ia memantik diskusi dengan pemaparan visi Indonesia menurut Bung Karno dan konsep sosialisme Indonesia yang dikenalkan Bung Karno dan dilanjutkan dengan prinsip-prinsip sosialisme yang termaktub dalam konstitusi negara Indonesia.
Pada diskusi tersebut berlangsung tanya jawab dan penyampaian argumentasi dari beberapa kader GMNI Cabang Pekanbaru. Diskusi cukup alot hingga berlangsung sekitar 2,5 jam.
Menutup diskusi Prof Caska mengatakan bahwa butuh data empirik yang konkret dengan beberapa indikator untuk menjawab apakah sosialisme Indonesia Utopia atau Realita. Berdasarkan beberapa data kasar dari aspek ekonomi.
Infrastrukstur utama, pendidikan dan kesehatan, untuk hipotesisnya, selama 77 tahun Indonesia merdeka ternyata sosialisme Indonesia terjadi peningkatan realita.
“Sosialisme Indonesia yang diejawantahkan dalam Pancasila harus terus dibicarakan dan diingatkan serta ditanamkan ke setiap generasi, GMNI sebagai anak ideologis Sukarno harus menjadi elemen terdepan terkhusus di kalangan mahasiswa dalam melaksanakan tugas tersebut," tutup Prof Caska.
Kepada awak media Ketua DPC GMNI Pekanbaru Rahmat Sentosa Daeli menyampaikan “diskusi ini merupakan salah satu media penyebarluasan informasi yang mungkin belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat dan mahasiswa bahwa dasar filosofis dan kultural kehidupan bangsa kita ialah sosialisme yakni Pancasila, bukan kapitalisme liberalisme atau yang lainnya sehingga konsep-konsep HAM, demokrasi dan yang lainnya tidak kita comot secara sembarang dari luar. Harapan GMNI Pekanbaru, diskusi ini akan menjadi pembicaraan-pembicaraan di kampus-kampus dan di ruang sosial agar kita tidak lupa jati diri bangsa kita”.