Sumatera Utara, Medan, Lidinewsmid - Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Medan bergejolak.
Sejumlah kader komisariat dan pengurus Cabang Medan menyatakan, bahwa Ketua Umum (ketum) Demisioner HMI MPO Cabang Medan periode 2021-2022 seharusnya menjadi orang yang paling bertanggung jawab untuk menyelesaikan konflik di internal. Tetapi sikap yang ditunjukkan beliau malah sebaliknya dengan menyebarluaskan konflik di internal ke Cabang-cabang HMI MPO se-Indonesia dan organisasi lainnya.
Ketum Demisioner HMI MPO Cabang Medan juga diduga sebagai dalang provokator di internal HMI MPO Cabang Medan maupun Cabang HMI MPO se-Indonesia ucap Yudi Pratama selaku formatur HMI MPO Cabang Medan terpilih periodesasi 2022-2023.
Pasalnya pembusukan komunikasi kerap dilakukan oleh Ketum Demisioner HMI MPO Cabang Medan kepada fungionaris PB HMI MPO, Senior, Alumni dan pengurus Cabang HMI MPO se-Indonesia sehingga menuai konflik yang berkepanjangan.
Tak hanya itu Ketum Demisioner HMI MPO Cabang Medan telah menjatuhkan marwah PB HMI MPO dengan melakukan intervensi bahkan mengancam PB HMI MPO terkait permohonan SK hasil konferensi HMI MPO Cabang Medan ke-V yang inkonstitusional agar segara disahkan dan diterbitkan. Padahal permohonan SK yang diajukan tidak disertai dengan draft serta dokumen hasil konfercab yang sesuai dengan aturan konstitusi.
Bahkan Yudi Pratama sudah melakukan komunikasi kepada Kabid PAO PB HMI MPO saudara Thalib, agar memberikan perhatian terkait konflik internal HMI MPO Cabang Medan. Namun Kabid PAO PB HMI MPO tidak memberikan langkah-langkah solusional tetapi malah mengamini perbuatan kader yang melanggar konstitusi.
Kita berharap PB HMI MPO memberikan sanksi tegas terhadap Ketum Demisioner HMI MPO Cabang Medan Rizky Rahayu Fitri, S.H., M.H. Karena telah menghina PB HMI MPO dengan mengedit dan memasang foto monyet di wajah Sekjend PB HMI MPO pada flayer ucapan hari Kemerdekaan RI ke-77 PB HMI MPO. Jangan sampai menimbulkan asumsi bahwa Ketum Demisioner HMI MPO Cabang Medan memiliki masalah pribadi diluar organisasi kepada Sekjend PB HMI MPO, kalaupun asumsi ini benar kita semua berharap agar persoalan ini segera diselesaikan.
Rizky Rahayu Fitri, S.H., M.H. juga menyampikan pada release berita portal edunews.id “ini adalah kali ketiga SK kepengurusan HMI MPO Cabang Medan di tahan” kata Rizky dalam keterangan yang diterima edunews.id. hal ini bertentangan dengan realita bahwa HMI MPO Cabang Medan hanya melaksanakan 2 (dua) kali konferensi Cabang di masa kepengurusan PB HMI MPO versi Affandi Ismail. Tentu ini menjadi pertanyaan besar jika yang dituduhkan Ketum demisioner HMI MPO Cabang Medan kepada Sekjend PB HMI MPO yang telah menahan SK sebanyak 3 (tiga) kali.. Maka Sekjend mana lagi yang dimaksud Rizky? Apakah Sekjend sebelumnya kanda Najamudin Arfa, atau Sekjend PB HMI versi Ahmad Latupono atau bahkan Sekjend PB HMI versi Raihan Ariatama? Logika sederhananya apakah mungkin dalam satu periodesasi PB HMI menerima 3 (tiga) kali permohonan SK hasil konferensi sebuah Cabang.
Jika hal tersebut disengaja untuk menebar fitnah maka Risky patut diduga telah melakukan fitnah terhadap PB HMI MPO tentu hal ini menciderai nilai-nilai keislaman padahal sudah ditanamkan pada diri kader HMI agar turut Al-Quran dan Hadist. Apakah saudara Rizky lupa terhadap isi QS. Al-Baqarah ayat 191 "...fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembuhan".
Sebagai penutup Yudi Pratama menyampaikan kekhawatiran jika penghinaan dan perbuatan fitnah kepada HMI MPO dibiarkan begitu saja, tidak menutup kemungkinan Ketua Umum PB HMI MPO atau bahkan HMI MPO sebagai lembaga tidak luput dari penghinaan dan fitnah baik oleh orang yang sama atau orang lain, kami mengajak seluruh kader HMI di Indonesia untuk menjaga nama baik dan marwah HMI yang kita cintai.
