Komitmen menggratiskan seluruh biaya Pendidikan bagi santri Yatim merupakan komitmen yang tentunya perlu di apresiasi. Mengingat sedikit sekali Lembaga pendidikan yang melakukan program semacam ini.
Lidinews.id - Tidak hanya menggratiskan biaya penidikan, Pondok Pesantren Darul Fuqoha Indonesia pun memberikan uang saku kepada para santri Yatim hingga mencapai angka Rp. 350.000/bulannya.
Yatim atau anak yag ditinggal wafat bapaknya merupakan tanggung jawab kita semua sebagai umat muslim, tanggungjawabnya meliputi menyediakan tempat tinggal, memberi makan, hingga memastikan yatim memperoleh ilmu Agama.
Oleh karena itu kami berkomitmen terhadap program Beasiswa Santri Yatim, Ujar Kyai Hery Fadli Selaku Pengasuh dan Pimpinan Pesantren
Alokasi biaya Pendidikan dan uang saku bagi Yatim tentunya bukan nominal yang sedikit. Oleh karena itu Pesantren membuat Lembaga pengumpulan zakat, infaq, shodaqoh sebagai bagian dari syiar dakwah mengajak kepada seluruh umat muslim untuk terlibat aktif membiayai Yatim.
Kami membentuk Lembaga yang Bernama LAZIS DFI, Lembaga ini berperan sebagai pengumpulan dana zakat, infaq, dan shodaqoh yang kemudian kami salurkan kepada para yatim. Selama satu tahun berdiri kami sudah membiayai seluruh anak yatim yang menjadi siswa kami sebayak 9 orang.
Adapun yang kami biayai meliputi biaya pendaftaran, biaya daftar ulang, biaya SPP, Biaya makan santri, hingga uang saku setiap bulannya. Hal ini kami lakukan karena kami percaya bahwa membiayai yatim akan membawa keberahan kepada Pesantren, Pungkas Siti Khodijah selaku kepala LAZIS DFI.
Program Beasiswa Yatim ini melibatkan banyak pihak khususnya para dontur, yang rutin menyalurkan infaq dan shodaqohnya sebesar Rp. 50.000 s.d Rp.200.000 per bulannya kepada LAZIS Pesantren.
Dalam program LAZIS DFI ini kami sudah memiliki donator tetap kurang lebih 100 orang yang rutin menyalurkan infaq dan shodaqohya kepada kami dengan rentang nominal Rp. 50.000 s.d Rp. 200.000 per bulannya.
Dalam pengelolaan dana LAZIS DFI pun kami lakukan secara transparan dan akuntable yaitu dengan mengirimkan progres pengumpulan dana dan penyaluran dana kepada seluruh donator.
Kami terus melakukan berbagai macam upaya agar kerja-kerja gotong royong terhadap hal-hal baik ini dapat konsisten dilakukan, Tutup Siti khodijah.