Gambar : APUL Gelar Pertemuan dan Tanam Pohon Bersama. |
APUL (Aliansi Perempuan Bersama Lingkungan) gelar pertemuan ketiga dengan menanam pohon bersama (20/5).
Sumatera Utara, Pematang Siantar, Lidinews id - Penaman pohon ini dilakukan di lahan tepat di samping gedung pertemuan, yaitu gedung LSC-KNLWF (Lutheran Study Center-Komite Nasional Lutheran World Federation) yang berlokasi di kompleks STT HKBP Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Forum yang diinisiasi Jabu Bonang tepat pada perayaan International Human Right Day.
Erlina C.H Pardede, Advisor Community Development Jabu Bonang Toba Tenun mengundang aktivis-aktivis yang kemudian menjadi anggota aliansi ini.
Pertemuan diawali dengan kebaktian singkat yang dipimpin Pdt. Ricky Pramono Hasibuan, M.Th dengan moderator Berkatdo Saragih yang menjabat Koordinator Human Right and Advocacy (HRA) KNWLF.
Charles Pitterson, Professor Lecturer di LSC-KNLWF memberikan apresiasi kepada gerakan yang peduli pada isu perempuan dan lingkungan hidup dan sangat antusias untuk segera memesan bibit tanaman.
"Kita bisa mengadakan semacam festival pada acara Youth Climate Action Day yang dirayakan setiap tahun pada November dan Desember," papar Irma Riana Simanjuntak, dari United Evangelical Mission Region Asia.
"Kita juga bisa sandingkan acara perlombaan menulis dengan tema perempuan dan lingkungan hidup pada pelaksanaan festival," tambah Erlina Anriani Siahaan, duta literasi Kota Pematangsiantar dari Komunitas Beta Manurat.
Nina Ravier Hutagalung, dosen USU (Universitas Sumatera Utara) dan juga pemerhati lingkungan dan anak memaparkan penerapan bagaimana membuat Urban Farming.
Terkait Urban Farming, khususnya berkebun sayur organik, Nina mengatakan dibutuhkan empowermen untuk inisiasi, motivasi, pengetahuan dan pelatihan, pendampingan, hingga pemasaran.
Aliansi ini memiliki ahlinya untuk pengadaan Urban Farming, yaitu Apni Naibaho dari komunitas SISE (Siantar Sehat) yang menggeluti tanaman organik sejak 2013. Bersama dengan Yakob, yang siap mengeksekusi dan membuat jaringan di lapangan.
Gambar : APUL Gelar Pertemuan dan Tanam Pohon Bersama. |
"Kita memberi nama aliansi agar lebih cair, tetapi ada fokus, ada movement," ungkap Saur Tumiur Situmorang yang sudah dua periode menjabat sebagai Komisioner Komnas Perempuan, pada pertemuan tersebut.
Aliansi Perempuan Bersama Lingkungan ini didirikan dengan tujuan peningkatan peranan perempuan dalam tahap pengambilan keputusan.
Tujuan kedua, memberikan edukasi dan kesadaran kepada masyarakat melalui publik maupun lembaga di bidang budaya, politik, dan lingkungan hidup.
Aliansi ini juga memberikan advokasi terhadap kebijakan pemerintahan kelembagaan masyarakat.
Pembuatan bank sampah, penanggulangan sampah pembalut, pengendalian terhadap sampah, dan pengelolaan kebun adalah program jangka pendek yang akan dirampungkan.
Drg. Hotlin Ompusunggu, aktivis lingkungan yang sudah mendapatkan penghargaan dari Whitley Award 2011 sebab kepeduliannya terhadap konservasi lingkungan ikut bergabung dalam aliansi ini.
Daniel Ompusunggu, dari Jabu Sihol, Wenny Silaen, dan beberapa rekan lainnya tergabung dalam aliansi ini.
Terkait keanggotaan, aliansi ini terdiri atas individu, komunitas, dan lintas iman.
Dalam waktu dekat, APUL akan gelar diskusi publik dengan menggaet pemerintah Kota Pematangsiantar dan konsentrasi terkait dengan tujuan aliansi ini.
"Kita merindukan perubahan dan kualitas hidup yang jauh lebih baik," tandas Erlina ketika ditanyai.
Editor : Arjuna H T M