Lidinews.com - Pada perayaan ulang tahun ke 17 Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Dosmar Banjarnahor selaku Bupati Humbahas mengklaim akan keberhasilan visi humbahas hebat dan bermentalitas unggul yang sudah tercapai diatas 80 persen. Visi itu berfokus pada bidang pertanian.
Sejauh ini pemkab humbahas, telah memberikan bibit kopi 1.210.000 batang, bibit bawang merah 33 ton, bibit jagung 511,1 ton, bibit bawang putih 135 ton, bibit kentang 20 ton, bibit padi 417,48 ton, bibit jeruk 14.800 batang, bibit durian 10.000 batang, bibit jengkol 2.000 batang dan bantuan bibit lainnya yang mendukung sektor pertanian.
Selain itu, Pemkab Humbahas telah memberikan bantuan kerbau sebanyak 454 ekor, sapi 111 ekor, babi 160 ekor, kambing 30 ekor, itik 2.900 ekor, ayam 6.000 ekor, kelinci 180 ekor, domba 20 ekor termasuk 3 ekor sapi belgian blue dari Kementerian Pertanian.
Namun hal ini mengundang perhatian para pemuda humbahas yang melihat situasi dilapangan kurang sesuai dengan pernyataan bapak Bupati tentang pencapaian diatas 80 persen.
Parno Mahulae selaku pemuda Humbahas asal Pakkat meragukan pencapaian tersebut. "Pencapaian 80 persen ini patut kita pertanyakan. Kami meminta agar bapak dosmar selaku bupati humbahas memberikan penjelasan tentang hasil daripada bibit yang dibagikan kepada kelompok tani. Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang.
Seharusnya dosmar menjelaskan ketercapaian visi humbahas hebat tersebut dijelaskan dengan standart keberhasilan yang hendak dicapai. Contoh dengan bibit bawang putih 135 ton maka akan bisa menghasilkan bawang putih 1.400 ton.
Tapi yang masih tercapai 700 ton, jadi berdasarkan data tersebut kita sudah mencapai keberhasilan 50 persen. Sehingga capaian itu memang terukur.
Jadi capaian 80 persen ini belum bisa kita terima, jangan-jangan tidak berhasil sama sekali. Pencapain 80 persen hanya sekedar klaim” ungkap parno.
Selanjutnya pemuda humbahas asal pusuk, Kecamatan Parlilitan Clinton sibarani mempertanyakan keberhasilan humbahas hebat.
"Sudah sejauh mana perkembangan bibit tanaman dan ternak kerbau yang dibagikan kepada masyarakat.
Sepengetahuan saya ada beberapa ternak kerbau yang mati. Dari 111 ekor kerbau yang disalurkan sudah berapa yang mati. Itu juga harus dijelaskan oleh bapak bupati.
Apalagi kemarin pak gubernur menjanjikan 5000 ekor kerbau. Kalau nanti 50 persen mati berarti program ini termasuk gagal juga. Lantas dimana kehebatan kita dan keunggulan mentalistas kita ?” papar Clinton
Juliaster marbun pemuda asal parlilitan mempertanyakan bibit tanaman yang dibagikan. "Ini sudah memasuki bulan ketiga setelah bibit bawang dibagikan. Tapi sampai saat ini belum terlihat secara rinci hasil panen bawang itu tadi. Kemarin ada juga program penanaman jagung, Maka kita menantang bapak dosmar untuk menjelaskan secara rinci lewat data tentang capaian keberhasilan 80 persen visi humbahas hebat.
Pencapaian 80 persen harus dibuktikan berdasarkan data. Kami memandang klaim pencapaian tersebut hanya untuk meyakinkan kementrian pertanian dalam memuluskan program food estate.
Sementara kita ketahui program food estate sudah banyak mengalami kegagalan dibeberapa daerah di masa lampau. Kita berharap dosmar selaku bupati humbahas berani membuka data keberhasilan pengembangan pertanian di humbahas.
Kita menduga masih banyak kegagalan dalam sektor pertanian. Maka dari itu kita berharap kementrian jeli dalam melihat situasi pertanian di humbahas. Jangan sampai food estate menjadi proyek gagal di humbahas” pungkas juliaster.
Kemudian mengenai refocusing anggaran untuk pembelian bibit bawang merah dan bawang putih ketiga pemuda humbahas merasa kecewa.
Karna pembelian bibit itu menunjukkan ketidak hebatan pemkab humbahas. Menurut mereka, seharusnya pemkab humbahas akan lebih hebat jika mampu membuat pembibitan sendiri.
Jadi anggaran yang bernilai 1,9 Miliyar dan 4,6 Milyar yang dianggarkan dari refocusing dampak covid-19 itu kembali kepada rakyat. Sehingga roda perekonomian masyarakat dapat mensejahterahkan para petani.
Reporter: Mayldo