Sumut, LidiNews.com - Dalam rangka menyambut dirgahayu HUT RI ke 75 tahun, jumat 7 Agustus 2020 Aliansi mahasiswa pergerakan beranjak ke Poldasu dan Kejatisu menyuarakan terus aspirasi mahasiswa UINSU terkait prestasi rekor MURI gedung mangkrak tertua di Indonesia. Ditambah lagi problematika lainya seperti Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan Rekening Mahasiswa T.A 2017 juga layak mendapatkan penghargaan dari MURI.
Ampera mendukung penuh Kapoldasu dan Kejatisu dalam menangani tindak pidana korupsi diwilayah hukum sumatera utara, seperti slogan kapoldasu "tiada tempat bagi penjahat disumatera utara".
Jordanysa selaku demonstran menuturkan perihal penting bahwa problema ini telah berlangsung lama dan belum selesai. Ini menandakan kapoldasu dan kejatisu tidur puas dan seolah acuh tak acuh dalam permasalahan ini atau pihak penegak hukum tidak mampu menyelesaikan permasalahan ini.
Yusup selaku selaku humas di Kejatisu menanggapi aspirasi demonstran. "Kasus ini memang sudah lama namun kami perlu mempelajari lebih lanjut lagi," ujarnya.
"Kasus ini pak sudah lama dan kami sendiri sudah paham seluk beluk persoalan kasus ini dan kami akan mengawal terus permasalahan ini, bila perlu akan kita tuntut di hadapan Mahkama Agung jika Kejatisu lambat dalam mengatasi permasalahan ini," ungkap Rahmad sinaga selaku koordinator Aksi.
Zulhamdi batubara dihadapan Mapoldasu dalam orasinya apa gk kasihan kalian sama orang tua mahasiswa banting tulang hutang sana hutang sini mencari uang kulliah toh nyatanya gedungnya aja engak siap-siap, dimana jadinya kami akan belajar jika masa covid 19 telah usai.
Taufik habibi selaku ketua Ampera mengapresiasi kinerja pihak penegak hukum diwilayah sumatera utara. permasalahan ini telah ada dimasa komjen Pol Drs Agus Andrianto SH. MH hingga irjen Pol Drs Martuani Sormin Msi. Dua pemimpin telah menduduki kursi Mapoldasu dipermasalahan ini Namun belum terselesaikan secara hukum. Belum lagi Mahasiswa uinsu selalu bertanya tanya tentang status gedung tersebut.(Redaksi)