SUMENEP, LidiNews.com |PCNU. Talk show dalam tema membedah Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Sabtu, 11 juli 2020, yang ditanggug jawabi oleh angkatan pegasus berhasil sesuai rencana. Acara yang baru pertama ini dihadiri oleh ketua komisariat guluk~guluk, pengurus komisariat, pengurus rayon dan angkatan senior, demi memeriahkan jalannya acara.
Bait demi bait, pembawa acara (MC) sekaligus moderator sahahat ikrom firdaus membuka jalannya talk show.
Dari berberbagi tangakai show, tutur sapa dari ketua angkatan pegasus dalam sambutannya menyebutkan bahwa "ini merupakan moment pertama kali kita mengadakan acara. Walaupun hanya sederhana, tapi bisa menjadi awal ikatan silaturrahim kita menyambut new normal ditengah pandemi.
Waktu sudah menunujukkan pukul 10.12. Penyajian yang ditunggu~tunggu oleh peserta diskusi akhirnya terhasratkan. Dimana kakak hasdani roi, sebagai pemantik menyampaikan bahwa "pancasila yang ingin diperas kembali menjadi trisila atau bahkan ekasila adalah perbuatan di tahun 45, baru muncul kembali pada masa 2020.
Hal ini sangat diwaspadai oleh masyarakat utamanya warga pergerakan jika disahkan maka menjadi cikal bakal lahirnya perpecahan dikarenakan berasaskan tafsir tunggal yaitu gotong royong. Menurut beliau haluan yang memiliki kontroversi ini bagaimana tinggapi dengan serius. "dewan perwakilan rakyat seperti adek lakonnah, hanya buang uang saja". Jelasnya dengan gelak tawa semua audiens.
Roi sapaan beliau masih menjelaskan secara panjang lebar adanya RUU HIP ini tidak nyambung dengan falsafah hidup berbangsa dan bernegara. Salah satu contoh masalah hukum perwaninan dan perlindungan "hukum perlindungan menyebutkan bahwa umur perempuan adalah 21 tahun, sedangkan perempuan yang boleh kawin adalah 16 tahun, lah ini tidak nyampung, siapa yang mau menegakkan hukum kalau amburadul seperti ini? Beginilah indonesia". Tuturnya.
Acara inipun diakhiri dengan penegasan bahwa, RUU HIP masih kontroversi jika hal tersebut disahkan. Sebab aturan yang masih belum dikatakan memiliki nilai pancasila jangan kemudian menyerang falsahnya, tetapi buang yang dirasa tidak mempunyai hal tersebut(red. Nilai pancasila). Biarlah pancasila menjadi hidup falsafah berbangsa dan bernegara sebagai acuan masyarakat fundamentalis untuk selalu hidup aman,tentram dan damai.
"Karena indonesia dibentuk dengan beragam bukan segaram". Tegas beliau saat acara yang ditandai dengan tepuk tangan.
Kontributor: Faiq Sinoby