"Kita uda satu jam dsni mengharapkan kedatangan ibu camat, namun camat tadi diam-diam pergi dan itu sangat kita sayangkan" jelas Rico Nainggolan
Ketika massa aksi masih menunggu kedatangan camat sembari menghubungi, tiba-tiba kapolsek parapat AKP IRSOL datang dengan anggotanya dan langsung membubarkan massa dengan alasan sudah mengganggu ketertiban umum.
"Kita duduk-duduk dengan diam sambil menanti kehadiran bu camat tiba-tiba saja Pak Kapolsek ingin membubarkan kita,dan sangat kita sayangkan tindakan represif mereka"
Yeriko Manurung Rico Juga menuturkan bahwa kehadiran Kapolsek Parapat yang kurang komunikatif dan arogan menunjukkan bahwa itu usaha pembungkaman terhadap ruang demokrasi saat ini.
" dia datang tdi dan tiba-tiba kita langsung ditarik dan diseret-seret tanpa basa-basi, itukan tindakan yang sangat arogan dari seorang polisi" Kata Rico Nainggolan
Adapun tuntutan massa aksi adalah mendesak Pemkab Simalungun untuk segera mendata dan memberikan bantuan kepada warga yang sangat membutuhkan bantuan sosial.
"Kita hanya berusaha menyampaikan bahwa ada warga parapat dan kecamatan girsang sipanganbolon yg sangat butuh perhatian dan bantuan sosial karena sakit,kondisi ekonomi mereka tidak memadai dan kita harapkan Bupati Simalungun utk memerintahkan dinas terkait untuk merealisasikan tuntutan kita,yg kita sampaikan inikan masalah kemanusiaan," kata Rico Nainggolan.
Dan diakhir aksi mereka mendesak Bupati Simalungun dan Camat Girsang Sipanganbolon untuk segera mundur dari jabatannya jika tidak mampu merealisasikan janji dan tanggungjawabnya sebagai peminpin.
"Kalo Bupati dan Camat tidak mampu lagi menjalankan tanggungjawabnya,ya sebaiknya mundur aja dari jabatannya" kata Yerikho Manurung. (KEN)