terkini

Iklan Podcast

Proyek Yang Diduga Asal Jadi Di Desa Prenduan : Bagian Punggung Jalan Sudah Retak

Lidinews
Rabu, 7/01/2020 10:17:00 AM WIB Last Updated 2023-02-11T03:43:37Z

SUMENEP, JATIM - LidiNews.com| Lagi, proyek jalan hotmix yang berlokasi di Pasar Lajuh Desa Prenduan menuju Pasar Kojuk, Desa Prenduan Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mendapat sorotan miring dari Komunitas Pemuda Anti Korupsi Sumenep. 

Bahkan selain mengelupas kerusakan bukan hanya di satu titik , KOMPAK sumenep juga menemukan bagian punggung jalan yang diduga memakan anggaran milyaran itu sudah retak-retak, bahkan pinggiran jalan dibiarkan acak acakan. 

Keselatan dari punggung jalan yang mulai retak tersebut, di bagian bibir jalan dari sorotan media ini menemukan bibir jalan yang sudah di tumbuhi rumput.

Tak heran jika lokasi proyek yang masih baru seumur jagung juga tidak dilengkapi papan nama. Wajar saja jika warga tidak mengetahui proyek tersebut merupakan kegiatan yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep.

Kondisi tersebut langsung mendapat respon negatif Ketua Komunitas Pemuda Anti Korupsi (Kompak) Sumenep, Imam Hanafi yang juga mantan aktivis PMII ini sangat menyayangkan jalan poros yang menuju jalan raya Pasar ganding tersebut sudah rusak tak lama setelah selesai dikerjakan.

 "Kami menduga proyek yang dikerjakan kurang pemadatan dan asal-asalan", buktinya, sekarang sudah rusak, aspal mengelupas,” ujar pria yang akrab disapa Imam itu, Selasa (30/06/2020).

Imam mengungkapkan, aspal hotmix tersebut di duga tipis sehingga tidak kuat menahan beban. Dia menduga, proyek tersebut dikerjakan asal-asalan. Indikasinya, hasil pekerjaan tidak bertahan lama.

Bahkan pihaknya sangat menyanyangkan pekerjaan yang baru seumur jagung sudah rusak. Pihaknya menduga pengerjaan proyek tersebut tidak sesuai dengan RAB.

“Berdasarkan pantauan kami, proyek itu dikerjakan asal-asalan dan buru-buru. Sehingga menguatkan kecurigaan kami kalau pengerjaan proyek tersebt asal jadi,” timpalnya.


Sebab itu, dia berharap, pemerintah atau DPRD komisi III dan segera mengevaluasi pelaksana proyek. Karena Imam menduga pihak kontraktor tidak professional.

“Ini membuktikan bahwa oknum pelaksana lapangan atau oknum kontraktor tidak professional. Jadi, pihak dinas terkait harus bertindak tegas terhadap oknum kontraktor nakal yang mengerjakan proyek asal-asalan itu,” tegasnya.(RSD)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Proyek Yang Diduga Asal Jadi Di Desa Prenduan : Bagian Punggung Jalan Sudah Retak

Iklan