Karya: Agus
HIP.....
Nyanyian sumbang anak manusia
Yang tak pernah menyelam batas pantai
Di mulutnya
Hanya tergambar musikalisasi kecipak riak
Dan angin berbau melati yang dinikmati
Sembari rebah menyantap camar yang terluka
Padahal.....
Orkestra samudera itu rahasia
Jejaknya tak mungkin terang hanya dengan tiga denting bambu runcing
Apalagi satu melodi dari dentuman peluru kendali
Hanya panca doa
Yang membuat gelombang mengayuh sampan hingga ke tepian
Bersama lantunan takbir dari si pemuja laut dan ikan
HIP......
Musikalitas senyap dari dirigen yang tertawa pasca tidur panjang
Bermimpi tentang gelombang disangka pantai
Akibat suara yang pilih-pilih nada untuk bernyanyi
Akibat alat musik patah dimakan musim
Yang dirajut kembali dengan benang-benang kusut
Yang diambil dari mimpi-mimpi
Batalkan
Atau kunyanyikan Panca Sona yang lebih tajam dari suara gelegar
Memastikan simfoni senyap-mu
Menjadi camar kedua yang terkapar
(Juli, Menjelang Subuh)
2 Juli 2020