Harta yang paling abadi ialah Ilmu, kata kata ini adalah maqolah dari Guru kami Syekh Achmad.
Adapun maknanya adalah
Ilmu merupakan harta yang tidak akan pernah habis, sedangkan harta yang kita miliki sifatnya tidak langgeng.
Semakin kita bagikan harta kita kepada orang lain, maka lama kelamaan harta tersebut akan cepat habis.
Tidak demikian halnya dengan Ilmu, bila kita mengamalkan Ilmu yang kita miliki, maka ilmu kita akan semakin bertambah.
Contoh Guru Matematika, ketika dia mengajar ilmu matematika,dengan sendirinya ilmunya akan berkembang dan juga akan selalu bermanfaat bagi muridnya.
Dan bagi murid yang mau istiqomah belajar dan juga mendapat pelajaran dari gurunya maka sudah pasti akan bertambah Ilmunya.
Imam Ali bin Abi Thalib pernah berpesan kepada sahabatnya Kumail bin Ziyad an Nakhai.
“Ya Kumail, ilmu lebih baik daripada harta. Ilmu menjagamu, sementara engkau yang menjaga harta. Harta menjadi berkurang ketika dibelanjakan, sementara ilmu semakin bertambah bahkan ketika diberikan.”
Lalu, Ali menambahkan, “Penimbun harta sebenarnya mati meskipun mereka hidup, sementara mereka yang berilmu akan terus hidup sepanjang waktu.”
Adapun perbedaan diantara keduanya adalah dimana ada majelis ilmu, maka disitu akan disertai keberkahan, termasuk diantaranya berupa rizki.
Tetapi bila ada sekumpulan orang yang hanya bicara harta saja, maka biasanya akan jauh dari keilmuan.
Bahayanya bagi orang yang berilmu, tapi tidak mau mengamalkannya, dengan sendirinya ilmunya akan berkurang dikarenakan tidak pernah menelaah ilmunya kembali.
Oleh sebab itu bagi murid haruslah rajin belajar, agar ilmunya selalu bertambah dan juga karena kewajiban menuntut Ilmu itu dimulai dari ayunan ibu sampai akhir hayat.
Sementara bagi seorang guru harus selalu mengamalkan Ilmu yang dimilikinya dengan ikhlas agar Ilmunya selalu abadi.
Dan juga supaya guru bisa berfungsi sebagai penyambung lidah Rasullah Saw dalam membimbing ummatnya di tengah hegemoni maksiat yg tak dapat di bendung lagi Amin....
Ayoeb Taufani Zaman.
PonPes Khomsani Nur.