Karya: Robert Dynic
Aku berupaya, kamu tak pernah percaya
Bilangan rindu yang punah
Ku rawat sendiri di rumah
Bahkan kata-kata menjadi pelabuhan
Disaat rindu kelelahan
Mungkin kau sudah lupa
Saat aku berupa puisi dan bertandang di matamu
Ku bawakan aksara sederhana luka
Yang pernah kau sisakan noda di dinding kebahagiaan
Mengingat kamu
Mustinya aku mengembalikan luka,
Tapi kau masih berkata, jatuh cinta
Walau disana ada jatuh Yang menghalangi
Tapi disana Masih ada cinta
Untuk saling sayang kembali
Sebab yang di takuti, tiba-tiba aku lupa
akan luka yang membekas
Apa lagi aku trauma perihal janji suci
Yang masih terbalut oleh atap kemungkinan yang tak pasti
Dari semua itu
Saat ini aku hanya ingin mendekap puisi
Sebab puisi - puisiku adalah hati
Dengan bagian kecil yang utuh di tubuh
Dan menjelma keyakinan yg tumbuh
Malang, 2 maret 2020