Sumenep, Lidinews.com |Tidak memiliki hati nurani sekali, apabila masih terjadi pemangkasan bantuan yang disalurkan oleh pemerintah untuk masyarakat terdampak Covid-19.
Hal ini terjadi di Desa Montorna Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Oknum perangkat desanya diduga melakukan pemotongan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) yang semestinya 600.000 kepada setiap penerima.
Namun anehnya, aparatur desa yang semestinya menjadi harapan masyarakat terutama di tengah pandemi ini, justru mengambil kesempatan dan mengikuti hasrat nafsunya yang tamak kemudian memangkas bantuan.
"Seperti yang telah diketahui di media sosial, pemotongan BLT-DD itu memang benar adanya Mas," ungkap salah seorang warga Dusun Berkongan, Desa setempat, Suyibno, Kamis (4/6/2020).
Dugaan pemotongan itu terjadi di dua dusun, dengan nominal yang bervariasi. Mulai dari 20 Ribu hingga 50 Ribu.
"Dusun Berkongan dan Bangsoka, itu yang saya tahu. Kalau Dusun lainnya saya masih belum konfirmasi lagi ke kawan-kawan yang lain," ucapnya.
Kata Suyibno, hal serupa juga terjadi pada saudaranya yang dimintai uang sebesar 50 Ribu oleh perangkat desa. "Bahkan, yang kena (dapat bantuan, red) itu sepupu saya. Katanya juga diminta uang 50 ribu," bebernya.
"Alasan mereka (KPM) bervariasi, ada yang untuk Fotocopy, ada transportasi, sedangkan mereka disuruh ngambil langsung ke rumah Pak Kades," imbuhnya bercerita.
Sementara itu, Kepala Desa Montorna, Junaidi menyatakan, sejauh ini pihaknya tidak pernah melakukan pemotongan BLT-DD.
"Itu isu dari luar, ceritanya kan ada orang yang mau ngasih untuk rokok. Tidak semuanya tapi, uang itu untuk yang ngurus KK, bahkan sempat mau dikembalikan tapi tidak mau. Artinya, mereka (KPM, red) memberi," ucapnya saat dihubungi media.
Apabila ihwal kabar tersebut benar, sambung dia, masyarakat berhak untuk melaporkan. "Dan kami siap kok, yang bersangkutan juga siap bertanggungjawab kalau mau dimintai keterangan," tandasnya. (Faiq)