terkini

Iklan Podcast

Refleksi Hari Lahir Pancasila

Lidinews
Jumat, 6/05/2020 12:43:00 AM WIB Last Updated 2023-02-11T03:44:19Z
Foto: Lalu Kesumajayadi Ketua DPD GPM NTB. Lidinews.com


Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945

Assalamualaikum Wr Wb

Salam sejahtera

Om swastiyastu

 

Saudara-saudara se Bangsa dan se Tanah Air,

Sungguh hari ini adalah hari bersejarah.   75 tahun lalu dalam sidang BPUPKI, di bawah pengawasan ketat tentara Jepang, Bung Karno membacakan sebuah pidato yang sangat penting bagi bangsa ini: Pidato Lahirnya Pancasila. Tepatnya tanggal 1 Juni 1945. Pidato yang berisi philosopische grondslag, fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung yang bernama Indonesia Merdeka.

 

Bung Karno menyatakan bukan dirinya yang menemukan Pancasila. Beliau mengakui hanya sebagai penggali Pancasila. Namun, tak dapat dipungkiri, konsepsi tentang Pancasila adalah hasil pergulatan Bung Karno sejak muda. Buah perenungan atas perjuangan berpuluh-puluh tahun, termasuk hasil kontemplasi beliau saat dalam pembuangan di Ende. Karena itu, saat DR.  Radjiman Wedyodiningrat mengajukan pertanyaan tentang dasar negara,  Bung Karno mampu menjawabnya pertanyaan tersebut dalam pidato tanpa teks, sistematis dan jernih. Dasar negara itu, Bung Karno sebut  Pancasila.

 

Saudara-saudara yang saya cintai, Kawan-kawan juang dimanapun berada.

Dengan Pancasila, Bung Karno telah  menggagas persatuan bangsa-bangsa di kawasan Asia Afrika, yang kemudian melahirkan Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Gedung Merdeka inilah yang menjadi saksi peristiwa monumental yang mengubah tatanan dunia. Di tempat inilah dirumuskan, diputuskan, dideklarasikan Dasa Sila Bandung  yang kemudian menginspirasi bangsa-bangsa kawasan Asia, Afrika, dan bahkan Amerika Latin, berjuang membebaskan diri dari penjajah. Konferensi tersebut menyalakan keberanian rakyat di negara yang masih dalam penjajahan untuk berjuang dan menyatakan diri sebagai bangsa yang berdaulat, sebagai negara merdeka.

 

Kawan-kawan Juang seluruh Rakyat Indonesia dimana pun berada,

Bung Karno telah memperjuangkan Pancasila menjadi “ideologi dunia”, beliau menyampaikannya secara resmi dalam Sidang Umum PBB tahun 1960. Peristiwa tersebut telah menumbuhkan keyakinan bahwa dunia tidak boleh terjebak dalam konflik “perang dingin” antara Blok Barat dan Blok Timur, perseteruan antara yang kelompok negara yang dipimpin oleh adikuasa Amerika dan Rusia. Gagagan visioner tersebut pada akhirnya melahirkan politik internasional berbasis persaudaraan  bangsa-bangsa. 25 negara bersatu dan mendeklarasikan “Gerakan Non Blok” dalam KTT Non_Blok I pada tahun 1961.

 

Kawan-kawan juang yang saya cintai.

Tanpa Pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, tidak akan ada Pancasila. Tidak akan ada untaian sejarah dunia yang saya sampaikan di atas. Saudara-saudara, tanpa Pancasila tidak akan ada yang namanya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahkan telah terbukti Pancasila bukan hanya ideologi pemersatu bangsa Indonesia, bahkan sejarah mencatat betapa Pancasila telah menjadi ideologi alternatif dalam menghadapi konflik dunia. 

 

Atas nama Keluarga Besar Gerakan Pemuda Marhaenis Nusa Tenggara Barat (GPM NTB) tentu kita akan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir Joko Widodo dan Pemerintah Republik Indonesia.

 

Beberapa tahun lalu telah menetapkan secara bersama-sama bahwa 1 juni 1945 sebagai Hari Lahirnya Pancasila.

 

Sungguh pengakuan ini merupakan momen bersejarah yang telah berani kita goreskan bersama. Menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila adalah suatu upaya untuk membangkitkan keinsyafan dan kesadaran nasional. Hal tersebut sangatlah  berarti di era globalisasi dan pasar bebas, dimana liberalisme dan kapitalisme telah merasuk kedalam seluruh aspek kehidupan. Semoga spirit yang sama saat  Pidato Lahirnya Pancasila dibacakan 1 Juni 1945 oleh Bung Karno, tidak hanya menjadi memori kolektif bangsa. Semoga jiwa, semangat, keberanian dan tekad yang sama hidup kemballi melingkupi kehidupan berbangsa dan bernegara. Inilah saat yang tepat untuk mengembalikan kemudi Republik ini, termasuk dalam kebijakan pembangunan nasional, kembali pada nilai-nilai ketuhanan, perikemanusiaan, persatuan dan musyawarah mufakat untuk mencapai keadilan sosial.

 

Rekan-rekan Juang yang saya banggakan, Seperti kita ketahui, hari ini dunia sedang mengalami suatu musibah besar yaitu Pandemi Covid-19. Korban berjatuhan, termasuk di Indonesia. Hampir di seluruh bumi Pertiwi Indonesia, masuk  Zona merah.

Ini tentu sudah sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat kita dari semua aspek.

Kita semua berharap musibah ini segera berakhir. Seluruh masyarakat kita terjaga dengan baik. Kebutuhan sandang papan dan pangan terpenuhi.

 

Oleh karena ini, dalam momentum 1 Juni ini, Spirit Gotong Royong bantu binatu harus terpatri didalam dadanya rakyat Indonesia merdeka.

Kita bersama-sama, mencegah penyebaran Covid-19 dan saling menjaga dan tolong menolong kepada warga masyarakat kita yang lebih membutuhkan.

Dan semoga wabah yang melanda Bumi lebih khusus di Indonesia segera berakhir.

 

Akhir kata dalam penyampaian pesan ini, saya sampaikan, Selamat Hari Lahir Pancasila! Bangkitlah bangsaku dengan spirit Pancasila 1 Juni 1945. Jadikan Pancasila 1 Juni 1945 sebagai way of life bangsa Indonesia. Pancasila 1 Juni 1945 adalah prinsip dasar, sekaligus jalan harus kita ambil untuk terus melangkah. Teruslah berjalan, teruslah bergerak, teruslah bersama dalam perjuangan mencapai masyarakat adil dan makmur lahir batin, sampai terwujud Indonesia Raya, Indonesia yang sejati-jatinya merdeka!

 

Wassalamualaikum, Wr.Wb

Om santi santi santi om

 

LALU KESUMAJAYADI

Ketua DPD GPM NTB

 

Kontributor: Yopi


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Refleksi Hari Lahir Pancasila

Iklan