terkini

Iklan Podcast

Pendidikan Disabilitas Terdampak Covid 19 Paling Memprihatinkan

Lidinews
Jumat, 6/05/2020 04:06:00 PM WIB Last Updated 2023-02-11T03:44:18Z


Sumenep, LidiNews.com - Covid 19 benar-benar menjadi momok yang berhasil meruntuhkan sendi-sendi kehidupan. Termasuk salah satunya dinamika pendidikan disabilitas ikut (di/ter) paksa mengalami carut marut sistem dan manajemen.

Mengapa saya berani berasumsi kalau pendidikan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) terdampak paling memprihatikan akibat diskursus "penyerangan" virus corona yang bisa menghantui anak-anak sekolah? Karena system education untuk anak-anak dengan kemampuan khusus dan keterbatasan ini berbeda dengan pola pendidikan pada jalur pendidikan lain baik formal maupun non formal.

Ada semacam ketertinggalan yang parah dari segi intelektual, skill motorik, falsafah diri hingga mampu (latih/didik) bagi anak berkebutuhan khusus jika pendidikannya "dikebiri" oleh sebuah sistem "coba coba belajar".

Anak berkebutuhan khusus beserta sistem pola asuh, pola ajar dan pola didik yang diberikan kepadanya adalah sebuah tujuan pedagogis untuk mengantarkan mereka paling tidak "setara" dengan anak normal menurut arti yang sebenarnya.

Bukan lagi sebagai anak yang "dipandang sama, tetapi memang diakui memiliki kesamaan". Tentunya kesetaraan yang nyata dari sisi hak dan kewajiban mereka sebagai manusia. 

Maka dari itu, pendidikan adalah solusi untuk mengubah paradigma manusia terhadap anak ABK dari argumen "dipandang" menjadi "diakui".
Pendidikan pula menjadi momentum "unjuk diri" kaum disabilitas bahwa mereka bisa berdiri di atas "kakinya" sendiri hanya dengan berpegangan pada pola ajar yang "luar biasa".

Hipotesa inilah yang menjadi dasar asumsi mengapa pendidikan disabilitas bisa-bisa terpuruk akibat sistem pendidikan virtual di musim pandemi. Apakah tidak disebut keterpurukan, jika interaksi sosial ABK kembali ke titik nol hanya karena sosiality education eksperiment tidak lagi didapatkan.

Harapan semoga pandemi ini berlalu supaya anak-anak berkebutuhan khusus bisa kembali menyuarakan "kesetaraannya" di depan manusia. Bagi pemangku kebijakan tetap lahirkan dari "rahimmu" idealisme untuk jujur dalam arti yang sebenarnya.

Bahwa dengan adanya pandemi pendidikan disabilitas akan runtuh jika paradigma pendidikan anak ABK masih "dianggap" setara bukan "diakui" harus setara sebagai impian anak-anak bangsa. Karena pola pendidikan disabilitas itu berbeda!.


Penulis: Ags

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Pendidikan Disabilitas Terdampak Covid 19 Paling Memprihatinkan

Iklan