Lumajang, LidiNews.com |Hidup yang abadi. Hidup sekali jangan sampai mati,Kata-kata di atas adalah Dawuh dari Guru Kami yaitu Syekh Achmad.
Memaknai kalam Guru Kami di atas, bahwa seseorang bisa mengukir namanya secara abadi dengan jalan membuat sejarah yang bisa dikenang selamanya.
Beberapa Contohnya yaitu KH. Anas Machfudh, Beliau adalah salah satu pendiri NU Lumajang, Sosok Ulama yang teduh pengayom Umat, dan juga merupakan Guru Besar para Kyai di Lumajang, sehingga namanya diabadikan menjadi nama Masjid Agung KH Anas Machfudh.
Berikutnya adalah
KH Barizy, merupakan Wali Alquran yang Istiqomah Dalam Berdakwah dan Mengajar kan Alquran, serta Kitab2 Salaf di PonPes Salafiyah Suwandak, sehingga namanya diabadikan pada nama jalan di daerah Tukum, yaitu jalan KH. barizy.
Dan Satu lagi yaitu KH. khomsani Nur, Beliau adalah perintis Masjid Klanting, dan juga berjasa dalam mengembangkan MI Nurul Islam Klanting, serta merupakan Kyai yang dekat dengan jamaah dan masyarakat,tidak heran namanya juga diabadikan menjadi nama Pondok Pesantren Khomsani Nur, dan juga Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting.
Belajar dari Ke tiga Tokoh diatas, maka hidup yang cuma sekali ini haruslah punya sejarah, atau peninggalan yang bermanfaat untuk masyarakat, sehingga tidak akan pernah mati dalam artian akan dikenang terus sepanjang masa.
KH. Khomsani Nur
KH. Anas Machfud
KH. barizy
Penulis:ATZ