NTT, Belu, LidiNews.com - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Belu menuntut profesionalisme polres Malaka atas dugaan kasus korupsi Itik.
"Sampai saat ini belum diketahui pasti tersangka dugaan Korupsi. Hal ini telah menunjukkan rasa ketidakpercayaan masyarakat kepada lembaga yang terhormat ini," ungkap Modok selaku Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Belu.
Lanjutnya, kasus korupsi Itik di Kabupaten Malaka yang diduga telah menelan anggaran negara sebesar ratusan juta rupiah.
Kepada pers Minggu (7/6/2020), Ketua Dewan GMNI Cabang Belu tersebut menegaskan bahwa Polres Malaka harus serius dalam menangani kasus korupsi itik. Ia juga mengharapkan kasus tersebut harus diusut tuntas hingga diketahui benar siapa dalangnya.
"Sebagai lembaga penegak hukum di Kabupaten Malaka yang berbatasan langsung degan Negara Republik Demokratis Timor Leste (RDTL) harus lebih tegas mengusut kasus dugaan korupsi itik yg merugikan anggaran senilai ratusan juta rupiah," tutur Modok.
Modok sendiri mengakui bahwa profesionalisme Kapolres Malaka bersama jajarannya belum nampak dalam menangani kasus dugaan korupsi itik. Terbukti sampai pada saat ini Polres Malaka belum mengungkap secara jelas siapa tersangka dalam kasus dugaan korupsi itik tersebut.
"Akan hal itu saya minta komitmen dan ketegasan Polres Malaka dalam mengukapkan tersangka kasus dugaan korupsi Itik tersebut," tambahnya.
Kontributor : Febry Tahu
Editor : Gunawan
Editor : Gunawan