Oleh : Ian Hardi. Mahasiswa Universitas Pancasakti Makassar ( Pemuda Asal Kampung Wae Jare Mabar)
Sulsel, Makassar, Lidinews.com - Berbicara tentang pandemik tentu saat ini tidak asing lagi. Kita mendengar saat ini, banyak kalangan masyarakat maupun mahasiwa tahan akan lapar dan haus di tengah pandemik Covid-19. Hingga berdampak pada perekonomian menurun, kesehatan, kehidupan sosial dan krisis finansial.
Hari ini, krisis yang melanda di sepanjang sejarah hingga masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa. Hirup pikuk pemerintah dan masyarakat untuk mencari cara agar pandemik ini bisa berlalu, agar hidup kita kembali normal seperti sebelumnya.
Saat ini, banyak kalangan pejabat, pemerintah maupun masyarakat yang mengulurkan tanganya untuk bertindak sosial dengan barbagai cara, baik dari pemberian masker kepada masyarakat, Hand sanitizer maupun disinfektan untuk bisa semprot kesetiap sudut rumah agar tidak terkena dampak Covid-19.
Dari pemerintah tentu tidak menutup mata, hati maupun pikiranya untuk selalu mencari cara di tengah pandemik supaya tidak terlalu krisis dalam kebutuhan saat ini. Di samping itu banyak sekali program yang di kucurkan pemerintah dalam mengambil tindakan reconvory agar kesejahteraan rakyat selalu stabil di saat ini.
Adapun program yang di kucurkan pemeritah saat ini yang akan di berikan kepada masyrakat seperti BTL (Bantuan langsung tunai), BST (Bantuan sosial Tunai), penambahan progaram PKH (Program Keluarga Harapan), memberi keringanan pembayaran kredit, kartu sembako, kartu prakerja, subsidi dan listrik gratis serta program pendapatan karya tunai, dan lain-lain.
Sebagai pemuda, tentu kita bersuara apa yang jadi polemik di masyarakat, hingga saat ini belum ada titik terang dari setiap program yang di kucurkan pemerintah kepada masyarakat. Disisi lain, yang menjadi kontradiksinya pemeritah lupa dengan tiang penyangga negeri ini yaitu "MAHASISWA", hingga saat ini banyak yang tahan lapar dan haus.
Kebutuhan MAHASISWA kian hari, kian bertambah seperti pembayaran print out, bayar penginapan, kebutuhan data internet untuk live streaming saat kuliah serta cari data referensi untuk kerja tugas hingga kebutuhan hidup untuk bertahan di tengah pandemik Covid 19 ini. Saya berharap, pemerintah cepat mengambil tindakan preventif dalam melakukan reconvery agar mereka bisa bertahan dari kelaparan dan haus saat ini.
Saya tekankan kepada pemerintah agar bisa membantu mahasiswa yang saat ini lagi dalam situasi krisis. Perlu adanya uluran tangan dari pemerintah untuk membantu mahasiswa dalam membayar biaya pendidikan (SPP). Sesuai dengan dengan amanat UUD 1995 pasal 31 ayat 4 mengatakan "Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional".