Lidinews. Dunia sedang mengalami masa masa sulit dan kritis akibat Wabah Covid19 yang sudah berlangsung lebih dari 2 bulan. Negara negara didunia pun menerapkan berbagai kebijakan untuk memutus rantai penularan covid19.
Ditengah pandemi ini pun, banyak aktivitas yang terkendala,seperti halnya dalam proses pembelajaran di daerah daerah yang sarana dan prasarana pendukung yang masih minim. Namun dibeberapa daerah, semangat untuk belajar ditengah pandemi ini tidak menyurutkan semangat semangat untuk belajar.
Seperti halnya yang dilakukan oleh salah satu sekolah di daerah Humbang Hasundutan yaitu SMA N 1 Doloksanggul melalui OSIS nya mencoba berinovasi ditengah pandemi ini dengan menerobos keterbatasan untuk mengefektifkan pembelajaran. Hal yang mereka lakukan dengan mengadakan pembelajaran secara virtual.
OSIS SMAN 1 sangat antusias dengan mengadakan diskusi online bertajuk “Tips dan Kiat untuk Masuk PTN Favorit" pada 16 Mei 2020 melalui Via Zoom.
Menurut Randy, Ketua OSIS SMAN 1, diskusi ini dilakukan agar warga Humbang khususnya tidak ketinggalan dan kalah strategi untuk masuk PTN. Memang, karena Covid, banyak warga Humbang terkendala ikut bimbel. Padahal, di bimbel, siswa diperkenalkan strategi masuk PTN.
Menurut Randy, peserta sangat antusias. “Cukup antusias,” katanya singkat. Siswa yang baru saja juara 1 Kompetisi Sains Tingkat Kabupaten Humbang Hasundutan di bidang ekonomi ini menyebutkan, ada dua narasumber yang dihadirkan.
“Satu alumni dari SMA N 1 Doloksanggul, satunya lagi dari SMA Sutomo Medan,” jelasnya. Yang menarik, kata Randy, bahwa narasumber dari SMA Sutomo alumni dari IPB. “Tapi pernah juga lulus SIMAK UI dan STAN,” imbuhnya lagi.
Ada pun pemateri pertama adalah Muthia Fara Diba Damanik dari IPB dan Holong P.P.Munthe alumnus dari Unimed.
Diakui mereka, PTN tidak satu-satunya meski itu sangat penting.
PTN hanya sebuah jembatan karena kesuksesan itu tergantung kadar usahamu,” begitu Holong menyimpulkan.
Banyak berlatih dan bertanya dan manfaatkan waktu yang ada,” sambung Muthia. Mereka juga menyarankan, siswa sudah harus belajar dengan memanfaatkan teknologi, seperti YouTube dan lain-lain.
Memang, saat ini, ada banyak pembelajaran dari YouTube. Berbagai cara dan trik untuk masuk PTN juga dibahas. Dan, belajar melalui video lumayan mendukung karena bisa dihentikan dan diulangi. Lebih lanjut, mereka juga mengakui, kepintaran tak cukup. “Karena itu butuh strategi,” tambah kedua pemateri diskusi online itu.
Diskusi berjalan dengan lancar meski hanya tatap muka dari layar android yang dimiliki oleh peserta.
“Peserta hanya puluhan, tapi setidaknya kita bisa mulai belajar dan mencoba terobosan baru dengan stuasi pandemi ini,” tegas Randy seakan membenarkan bahwa siswa harus belajar menyesuaikan diri dengan teknologi terutama ditengah era Revolusi Industri 4.0.
Bisa dikatakan bahwa ditengah pandemi covid19 ini menjadi uji coba kesanggupan dan kesedian negara Indonesia untuk terlibat dalam Era revolusi Industri 4.0 yang semuanya berbasis pada teknologi dan jaringan. Dan ditengah pandemi ini mau tak mau,kita harus mencoba menerobos keterbatasan supaya tidak tertinggal.
Ditengah pandemi ini pun, banyak aktivitas yang terkendala,seperti halnya dalam proses pembelajaran di daerah daerah yang sarana dan prasarana pendukung yang masih minim. Namun dibeberapa daerah, semangat untuk belajar ditengah pandemi ini tidak menyurutkan semangat semangat untuk belajar.
Seperti halnya yang dilakukan oleh salah satu sekolah di daerah Humbang Hasundutan yaitu SMA N 1 Doloksanggul melalui OSIS nya mencoba berinovasi ditengah pandemi ini dengan menerobos keterbatasan untuk mengefektifkan pembelajaran. Hal yang mereka lakukan dengan mengadakan pembelajaran secara virtual.
OSIS SMAN 1 sangat antusias dengan mengadakan diskusi online bertajuk “Tips dan Kiat untuk Masuk PTN Favorit" pada 16 Mei 2020 melalui Via Zoom.
Menurut Randy, Ketua OSIS SMAN 1, diskusi ini dilakukan agar warga Humbang khususnya tidak ketinggalan dan kalah strategi untuk masuk PTN. Memang, karena Covid, banyak warga Humbang terkendala ikut bimbel. Padahal, di bimbel, siswa diperkenalkan strategi masuk PTN.
Menurut Randy, peserta sangat antusias. “Cukup antusias,” katanya singkat. Siswa yang baru saja juara 1 Kompetisi Sains Tingkat Kabupaten Humbang Hasundutan di bidang ekonomi ini menyebutkan, ada dua narasumber yang dihadirkan.
“Satu alumni dari SMA N 1 Doloksanggul, satunya lagi dari SMA Sutomo Medan,” jelasnya. Yang menarik, kata Randy, bahwa narasumber dari SMA Sutomo alumni dari IPB. “Tapi pernah juga lulus SIMAK UI dan STAN,” imbuhnya lagi.
Ada pun pemateri pertama adalah Muthia Fara Diba Damanik dari IPB dan Holong P.P.Munthe alumnus dari Unimed.
Diakui mereka, PTN tidak satu-satunya meski itu sangat penting.
PTN hanya sebuah jembatan karena kesuksesan itu tergantung kadar usahamu,” begitu Holong menyimpulkan.
Banyak berlatih dan bertanya dan manfaatkan waktu yang ada,” sambung Muthia. Mereka juga menyarankan, siswa sudah harus belajar dengan memanfaatkan teknologi, seperti YouTube dan lain-lain.
Memang, saat ini, ada banyak pembelajaran dari YouTube. Berbagai cara dan trik untuk masuk PTN juga dibahas. Dan, belajar melalui video lumayan mendukung karena bisa dihentikan dan diulangi. Lebih lanjut, mereka juga mengakui, kepintaran tak cukup. “Karena itu butuh strategi,” tambah kedua pemateri diskusi online itu.
Diskusi berjalan dengan lancar meski hanya tatap muka dari layar android yang dimiliki oleh peserta.
“Peserta hanya puluhan, tapi setidaknya kita bisa mulai belajar dan mencoba terobosan baru dengan stuasi pandemi ini,” tegas Randy seakan membenarkan bahwa siswa harus belajar menyesuaikan diri dengan teknologi terutama ditengah era Revolusi Industri 4.0.
Bisa dikatakan bahwa ditengah pandemi covid19 ini menjadi uji coba kesanggupan dan kesedian negara Indonesia untuk terlibat dalam Era revolusi Industri 4.0 yang semuanya berbasis pada teknologi dan jaringan. Dan ditengah pandemi ini mau tak mau,kita harus mencoba menerobos keterbatasan supaya tidak tertinggal.
