terkini

Iklan Podcast

Kisah Pilu Ditengah Wabah Pandemi Covid-19

Lidinews
Rabu, 5/27/2020 03:32:00 PM WIB Last Updated 2023-02-11T03:44:36Z
     
Oleh : Sipri wedil Tarung (Mahasiswa UNIDHA Malang)


Malang, LidiNews.com - Seiring waktu berjalan, dengan kasus pandemi Covid-19 yang tak kunjung hilang, semakin hari semakin bertambah mengundang 1000 rasa penat didalam hati kecilKu sebagai seorang  mahasiswa yang jauh dari kedua orang tua, dan juga dengan ekonomi yang kedua orang tua yang begitu pas-pasan.

Dengan begitu maraknya wabah ini (Pandemi Covid-19) seakan menyuruh manusia untuk tetap tinggal diam didalam rumah, tanpa harus melakukan apa-apa. Sangat menyedihkkan sekali bagi saya seorang mahasiswa  yang berada jauh dari kedua orang tua dan juga dengan ekonomi kedua orang tua yang  pas-pasan. Sehinggaa tidak heran lagi jika banyak kesulitan yang saya alami ditengah wabah pandemi Covid-19.

Disini saya sedikit menceritakan tentang bagaimana kondisi dan situasi yang saya dialami selama wabah pandemi ini berlangsung, sebagai mahasiswa yang jauh dari kedua orang tua atau berada dirantuan orang, sedikit mengganggu kelangsungan hidup saya.

Pertama adalah menyangkut isi perut. Dengan adanya kasus pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung begitu merajalela dibeberapa bulan terakhir ini membuat isi perut saya sudah tidak teratur lagi, dibilang makan seadanya. Berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor ekonomi, yang dimana mulai menurunnya pendapatan kedua orang tua saya dikampung. Apalagi kebijakan pemerintah setempat sudah menghimbau kepada masyarakatnya untuk tetap dirumah saja, demi memutuskan rantai penyebaran wabah pandemi Covid-19.

Kedua adalah sulitnya untuk memenuhi kebutuhan lainnya selain dari  isi perut atau makan.Hal ini terjadi karena begitu lama  mendapatkan kiriman dari orang tua, sehingga sangat mengganggu sekali dengan kelangsungan hidup saya.

Ketiga adalah mulai menurunnya kosentrasi belajar. Cukup jelas jika hal ini terjadi, dan mungkin hal ini dialami juga oleh teman-teman mahasiswa yang lainnya yang saat ini berada jauh dari kedua orang tua. Alasanya tidak lain adalah krisis ekonomi. Apalagi dengan munculnyaa kebijakan dari pemerintah untuk kuliah dari dikos-kosan yang dilakukan secara daring/online. Jujur saja saya secara pribadi sangat mengganggu sekali dengan isi perut yang sudah tidak teratur ditambah lagi tidak ada uang mau beli pulsa internet.

Namun semuanya ini saya terima sebagai pelajaran bagaimana cara bertahan hidup dirantauan orang dalam situasi kritis. Dan situasi ini dijadikan sebagai kisah pilu dan pengalaman  pahit dalam kehidupan saya selama kurang lebih tiga tahun yang berada jauh  dari kedua orang tua.Kisah ini juga menjadi sejarah baru dalam kehidupan saya untuk saat ini yang tetap saya kenang sampai kapanpun.

Saya tetap bersyukur, bertrimkasih kepada diri saya sendiri, kedua orang tua, dan juga kepada sang pencipta yang selalu memberikan dukungan, kesehatan dan lain sebagainya, karena sampai saat ini saya masih bisa bertahan hidup, dan masih bisa melakukan aktivitas sesuai tugas dan kewajiban saya sebagai mahasiswa, walaupun aktivitasnya dilakukan dikos saja.

Harapan saya untuk teman-teman saya yang mengalami nasib yang sama seperti saya, untuk tetap  sabar, tabah menghadapi tantangan ini dan jangan lupa bersyukur, berdoa semoga wabah ini akan segera berakhir supaya kita bisa melakukan aktivitas kembali seperti sebelum-sebelumnya.

Terimakasih, salam semangat. 




Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kisah Pilu Ditengah Wabah Pandemi Covid-19

Iklan