AKU MERINDUKANMU
Ya Rasul, apapun yang engkau bawa sama sekali aku tak meragukan
Bahwa semua dari hadirat Ilahi
Bukan dari nafsumu sendiri
Sampai keringatmu begitu berharga
Yang aku resahkan
Jika membawa-bawa namamu padahal dari mulut kotornya sendiri
Seakan-akan engkau yang memberitakan
Sepertinya engkau yang bersabda
Orang-orang dibuat ketakutan
Jumat lima belas ramadhan akan ada suara gemuruh yang menggetarkan
Pada hari itu sesudah subuh masuklah ke dalam rumah-rumahmu
Kemudian tutup pintu dan telingamu
Begitulah berita heboh yang mereka kampanyekan
Mereka juga mendengung-dengungkan
Bahwa sesudahnya bakal terjadi huru-hara
Orang-orang berselisih terjadilah pertumpahan darah
Mereka akan saling membunuh saudaranya
Sebagai pertanda kemunculan imam mahdi
Inilah kegaduhan sesungguhnya
Inilah suara gemuruh yang keluar dari liur najismu
Kalian sebar-sebarkan melalui pengajian
Lewat mimbar-mimbar khotbah
Memenuhi saluran media sosial agar youtube laku terjual
Menaikkan ratingmu dengan subscribe
Dengan sangat percaya diri
Inilah sabda Nabi
Kematian, musibah tidak perlu menunggu lima belas ramadhan
Kapan saja bila Allah mengizinkan
Huru hara perselihan dan pertumpahan darah sebetulnya telah kalian mulai
Dengan menyebarkan kebohongan
Kiamat aqidah betul-betul terjadi
Huru hara moral jauh terjungkal
Darah ketakutan berceceran dimana-mana
Engkau membangkitkan semangat iman dengan menakut-nakuti
Engkau menganjurkan kebaikan penuh dengan iklan
Agar misimu tercapai mirip penjual jamu di pasar-pasar
Tak ubahnya dukun-dukun tukang ramal
Musibah itu kapan saja
Sesungguhnya kiamat telah terjadi
Saat engkau melupakan Allah
Kebohongan yang engkau banggakan
Tanda kiamat semakin dekat
Aku jadi merindukanmu oh Kanjeng Nabi
Hadir walau sesaat
Biar mereka sadar tertunduk malu
Telah berani lancang padamu
Agar mereka tahu kebenaran sejati
15 Ramadhan 1441 H
Ya Rasul, apapun yang engkau bawa sama sekali aku tak meragukan
Bahwa semua dari hadirat Ilahi
Bukan dari nafsumu sendiri
Sampai keringatmu begitu berharga
Yang aku resahkan
Jika membawa-bawa namamu padahal dari mulut kotornya sendiri
Seakan-akan engkau yang memberitakan
Sepertinya engkau yang bersabda
Orang-orang dibuat ketakutan
Jumat lima belas ramadhan akan ada suara gemuruh yang menggetarkan
Pada hari itu sesudah subuh masuklah ke dalam rumah-rumahmu
Kemudian tutup pintu dan telingamu
Begitulah berita heboh yang mereka kampanyekan
Mereka juga mendengung-dengungkan
Bahwa sesudahnya bakal terjadi huru-hara
Orang-orang berselisih terjadilah pertumpahan darah
Mereka akan saling membunuh saudaranya
Sebagai pertanda kemunculan imam mahdi
Inilah kegaduhan sesungguhnya
Inilah suara gemuruh yang keluar dari liur najismu
Kalian sebar-sebarkan melalui pengajian
Lewat mimbar-mimbar khotbah
Memenuhi saluran media sosial agar youtube laku terjual
Menaikkan ratingmu dengan subscribe
Dengan sangat percaya diri
Inilah sabda Nabi
Kematian, musibah tidak perlu menunggu lima belas ramadhan
Kapan saja bila Allah mengizinkan
Huru hara perselihan dan pertumpahan darah sebetulnya telah kalian mulai
Dengan menyebarkan kebohongan
Kiamat aqidah betul-betul terjadi
Huru hara moral jauh terjungkal
Darah ketakutan berceceran dimana-mana
Engkau membangkitkan semangat iman dengan menakut-nakuti
Engkau menganjurkan kebaikan penuh dengan iklan
Agar misimu tercapai mirip penjual jamu di pasar-pasar
Tak ubahnya dukun-dukun tukang ramal
Musibah itu kapan saja
Sesungguhnya kiamat telah terjadi
Saat engkau melupakan Allah
Kebohongan yang engkau banggakan
Tanda kiamat semakin dekat
Aku jadi merindukanmu oh Kanjeng Nabi
Hadir walau sesaat
Biar mereka sadar tertunduk malu
Telah berani lancang padamu
Agar mereka tahu kebenaran sejati
15 Ramadhan 1441 H