Sumenep - Lidinews.com - Bulan ramadhan kali ini terasa istimewa bagi masyarakat Sumenep. Pasalnya H-1 puasa jatuh pada hari kamis yang berarti ada 2 tradisi yang dilakukan sekaigus yaitu "Malem Nampa" dan "Jumaat Dibudi".
Mungkin dua tradisi ini masih asing untuk masyarakat luar Sumenep. Maka dari itu di bawah ini akan dijelaskan apa sesungguhnya yang dimaksud dengan tradisi " Malem Nampa" dan tradisi "Jumaat Dibudi".
Ini dia penjelasannya:
Pengertian tradisi Malem Nampa
Tradisi Malem Nampa adalah budaya di Sumenep yang biasanya jatuh pada hari pertama sebelum bulan puasa. Misal jika puasa jatuh pada hari Kamis maka rabu adalah Malem Nampa.
Di hari itu terutama ketika sudah menjelang sore biasanya masyarakat membuat makanan khas Sumenep seperti Soto, Apen Manis, Kue Mentho, Nasi Lemak dan lain sebagainya.
Setelah makanan tersebut masak maka mulai dibagi-bagikan kepada Tetangga. Bisa dikatakan tradisi Malem Nampa adalah tradisi saling tukar menukar makanan antara tetangga yang satu dengan tetangga yang lain.
Pengertian Tradisi Jumaat di Budi
Jumaat di Budi adalah tradisi yang dilakukan jika tidak ada lagi hari jumat karena sudah memasuki bulan puasa. Artinya Jumaat Dibudi Itu adalah hari Jumat di mana masyarakat masih bebas untuk makan dan minum. Sedangkan Jumat di bulan puasa sudah terikat dengan ketentuan untuk tidak makan dan minum.
Namun tradisi Jumat Dibudi tidak identik dengan makanan seperti pada tradisi Malem Nampa. Tradisi ini justru identik dengan ziarah kubur.
Yang mana ketika tiba Jumaat Di dibudi orang Sumenep yang berziarah kubur jumlahnya bertambah lebih banyak. Karena setelah itu tidak ada lagi kesempatan untuk ziarah kubur. itu menurut tradisi Sumenep.
Baru ziarah kubur bisa dilakukan kembali pada hari Jumat selepas hari raya Idul Fitri. Maka pada hari Jumat Dibudi pemandangan di Sumenep terutama di daerah-daerah pekuburan sangat meriah. Selain banyak orang yang ziarah juga adanya Pedagang pedagang bunga dadakan.
Bulan Puasa Istimewa di Tahun Ini
Nah yang istimewa di bulan Ramadan tahun ini ialah terjadinya dua tradisi Sumenep yaitu malam Nampa dan jumaat dibudi yang terjadi secara bersamaan.
Yang mana malam nampa kali ini jatuh pada hari Kamis yang secara otomatis itu adalah malam Jumat yang mana orang-orang pergi ke kuburan untuk melakukan ziarah terakhir kalinya.
Ini hal yang unik yang bisa dikatakan tidak selalu terjadi dalam setiap tahun. Maka dari itu antusias masyarakat dalam menyambut Ramadhan kali ini tentu lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya
Selamat menyambut bulan Ramadhan. Marhaban Ya Ramadan. Semoga di bulan Puasa tahun ini kita menjadi orang-orang terpilih sebagai insan yang penuh barokah mendapat nikmat serta mendapat ampunan Allah Subhanahu Wa Ta'ala amin. (Ags)