Karena Corona Jiwaku Dipenjara Oleh Jarak
Karya: Lalik Kongkar
Foto: Lalik Kongkar/Doc Pribadi |
Pernah suatu hari dimana aku tahu diri
Mencoba menyiapkan strategi untuk mengatur jarak sejauh mungkin darimu
Yah... Sampai saat ini aku berhasil. Walau sekalipun aku tak pernah bahagia menikmatinya
Mencoba menyiapkan strategi untuk mengatur jarak sejauh mungkin darimu
Yah... Sampai saat ini aku berhasil. Walau sekalipun aku tak pernah bahagia menikmatinya
Pernah hari dimana aku ingin mengucap bait terimakasih atas doa yang kamu tuliskan untukku
Tapi ada rasa sakit didalamnya ketika doa yang kau berikan terdengar berbeda dari yang dulu
Saat itu aku sadar aku bukan siapa-siapa lagi. Sampai pada akhirnya aku tak pernah berani lagi menghubungimu
Tapi ada rasa sakit didalamnya ketika doa yang kau berikan terdengar berbeda dari yang dulu
Saat itu aku sadar aku bukan siapa-siapa lagi. Sampai pada akhirnya aku tak pernah berani lagi menghubungimu
Pernah hari dimana aku merasa lelah dan sesak. Saat itu aku mencoba berani menagih janjimu dulu
Untuk menemani perjuanganku
Tapi aku merasa terlalu lancang
Lalu aku berusaha menguatkan diri sendiri
Menyadari mungkin kamu telah lupa
Untuk menemani perjuanganku
Tapi aku merasa terlalu lancang
Lalu aku berusaha menguatkan diri sendiri
Menyadari mungkin kamu telah lupa
Aku belajar banyak hal
Salah satunya menunggumu untuk menanyakan kabarku. Apa aku baik-baik saja.?
Tapi aku juga belajar untuk tidak terlalu berharap
Sampai aku mengerti tidak sepantasnya lagi aku berharap lebih darimu
Apapun itu bentuknya
Salah satunya menunggumu untuk menanyakan kabarku. Apa aku baik-baik saja.?
Tapi aku juga belajar untuk tidak terlalu berharap
Sampai aku mengerti tidak sepantasnya lagi aku berharap lebih darimu
Apapun itu bentuknya
Siang adalah masa dimana aku menyibukkan diri dari hal yang membuatku ingat padamu.
Dan malam adalah masa dimana aku membenci diriku yang teramat merindu padamu
Pernah dimana aku ingin mengetik pesan untukmu
Untuk bilang "aku rindu"
Dan malam adalah masa dimana aku membenci diriku yang teramat merindu padamu
Pernah dimana aku ingin mengetik pesan untukmu
Untuk bilang "aku rindu"
Berkali-kali aku mengetiknya baik panjang maupun pendek
Tapi berkali-kalipun aku menghapusnya
Aku sama sekali tidak punya keberanian untuk mengusikmu waktumu
Pernah dimana sampai sekarang aku mencari tahu tentangmu
Tapi berkali-kalipun aku menghapusnya
Aku sama sekali tidak punya keberanian untuk mengusikmu waktumu
Pernah dimana sampai sekarang aku mencari tahu tentangmu
Baik lewat media sosial maupun untuk memastikan kamu baik-baik saja
Walau terkadang ada beberapa hal yang membuat air mataku jatuh dengan mudahnya dan diam-diam hati ini perih
Sudahlah tidak penting
Walau terkadang ada beberapa hal yang membuat air mataku jatuh dengan mudahnya dan diam-diam hati ini perih
Sudahlah tidak penting
Perasaanku biar menjadi urusanku
Bukankah sakit atau tidaknya bukan menjadi kekhawatiranmu lagi?
Tapi untunglah sejauh ini kau sedang berbahagia
Dimanapun kamu
Berbahagialah...
Dengan siapapun kamu
Berbahagialah...
Aku akan turut bahagia
Dalam rindu yang berjarak ini aku titip doa pada Tuhan untuk selalu menjagamu
Dalam diam ini rindu tak pernah memahami
Bukankah sakit atau tidaknya bukan menjadi kekhawatiranmu lagi?
Tapi untunglah sejauh ini kau sedang berbahagia
Dimanapun kamu
Berbahagialah...
Dengan siapapun kamu
Berbahagialah...
Aku akan turut bahagia
Dalam rindu yang berjarak ini aku titip doa pada Tuhan untuk selalu menjagamu
Dalam diam ini rindu tak pernah memahami
Corona menjadi penghalang atas rasa hati yang selalu menggebu
Ada banyak kisah yang terpatri dari masa ke masa. Bumi pun seakan menjadi korban di penuhi luka
Tahun ke tahun ada saja bencana menimpa
Bermuara dari satu wilayah ke wilayah lain
Tidak begitu panik seperti ini, karena sudah tahu memang alam lagi kurang bersahabat
Ada banyak kisah yang terpatri dari masa ke masa. Bumi pun seakan menjadi korban di penuhi luka
Tahun ke tahun ada saja bencana menimpa
Bermuara dari satu wilayah ke wilayah lain
Tidak begitu panik seperti ini, karena sudah tahu memang alam lagi kurang bersahabat
Namun semenjak engkau datang semuanya berubah, dunia semakin mencekam kondisinnya
Termasuk rasa yang tumbuh dari hati ini berubah sekejap karena kehadiranmu yang tak diundang
Corona,
Nama yang begitu misterius,
Menjadi pemberontak atas ziarah hidup manusia sejagat
Termasuk rasa yang tumbuh dari hati ini berubah sekejap karena kehadiranmu yang tak diundang
Corona,
Nama yang begitu misterius,
Menjadi pemberontak atas ziarah hidup manusia sejagat
Oleh: Lalik Kongkar, Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang ,
Anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Malang Sanctus Augustinus
Laporan: Mayldo