Kendari, LidiNews.com - Pada tanggal 24 april , kami dari DPC GMNI KENDARI (Bidang Pergerakan sarinah) mengadakan dialog interaktif visual dengan tema “Pentingnya Peran Perempuan Ditengah Pandemik Covid-19” adapun Narasumber narasumber kami yaitu Dr.Sartiah Yusran, M.Ed Ph.D (Pusat Studi Gender Univ.Halu Oleo) Dan Inggreyit Christyani Kumentas (Ketua DPP GMNI Bidang Pergerakan Sarinah).
Pandemik covid19 memiliki konsekuensi luas, diluar dari penyebaran penyakit dan upaya karantina. Dan ketika pandemi telah menyebar keseluruh dunia maka pemerintah memberlakukan kebijakan Stay Home. Dengan begitu maka orang orang mengikuti anjuran dan kebijakan yang telah di keluarkan oleh pemerintah.
Physical Distancing hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang di terapkan pemerintah berdampak pada physkologi terhadap seluruh pihak, baik orang tua dan anak. Pada momen ini peran perempuan sangatlah di butuhkan.
Dialog Interakti yang di lakukan oleh Bidang Pergerakan Sarinah Cab Kendari. maka ada beberapa point penting yang dapat kita ambil sebagai sampel bahwa ternyata peran perempuan di tengah wabah covid19 ini memang sangatlah penting antara lain yaitu
1. Peran ganda yang harus di tanggung oleh perempuan, Tak jarang para perempuan ini memiliki peranan ganda sekaligus. Misalnya ada salah satu perempuan yang bekerja menjadi tenaga pendidik di sekolah dengan memegang tanggung jawab sebagai tenaga pendidik di salah satu sekolah maka perempuan tersebut harus selalu mengontrol siswanya dengan cara Work Frome Home (WFH) atau bekerja dirumah. Namun dia juga harus menjadi ibu dari 4 orang anaknya dan istri untuk suaminya.
Seorang ibu merupakan sosok penting dalam keluarga untuk mencegah penyebaran virus corona. ibu harus memastikan anak-anak dan seluruh anggota keluarganya tetap berada di rumah dan membuat suasana nyaman. Termasuk juga menyediakan makanan bergizi dan seimbang. Ibu pula yang bertugas mengingatkan untuk memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan. Ibu dengan anak usia sekolah juga mesti mendampingi anak-anak untuk belajar di rumah.
2. Dan dari data BKKBN jumlah perempuan yang hamil selama covid19 itu bertambah banyak dari jumlah sebelumnya, penyebabnya yaitu tidak adanya lagi penyuluhan KB karna anjuran pemerintah untuk Stay Home. Jadi para perempuan atau ibu hamil memiliki kesulitan dalam berkonsultasi maka dari itu solusi yang dilakukan oleh Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yaitu dengan melakukan penyuluhan secara online supaya memudahkan masyarakat khusunya ibu dan perempuan yang sudah berumah tangga untuk berkonsultasi online tanpa harus bertatap muka
3. walaupun lebih rentan terpapar dampak negatif pandemi, perempuan terus tampil di depan menjadi bagian dari solusi serta ujung tombak ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat di tengah pandemi.Berdasarkan data kesehatan dunia (WHO) sebanyak 70% tenaga kesehatan di seluruh dunia adalah perempuan. Dan berdasarkan data dari KOMNAS perempuan indonesia mencatat 359.339 perawat, sebanyak 71%b atau sekitar 259.326 diantaranya adalah perempuan.
4. 60 persen UMKM di Indonesia yang memproduksi masker, baju pelindung, dan hand sanitizer juga dilakukan oleh perempuan. Dengan demikian, perempuan telah menciptakan lapangan kerja dan secara bersamaan menjamin ketersediaan alat kesehatan yang sangat penting bagi tenaga medis.
5. Namun disisi lain perempuan juga sering mengalami tantangan, adapun tantangan yang di hadapi perempuan meliputi pelecehan seksual hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Maka dari itu kami dari bidang pergerakan sarinah meminta pemerintah untuk memperhatikan kebutuhan dan peran perempuan dalam berbagai intervensi dan kebijakan di tengah pandemi. agar perlindungan para perempuan ditingkatkan karena perempuan punya peran strategis untuk memajukan negeri, terutama di masa Covid-19.
pelecehan seksual bahkan banyak guyonan atau lelucuan yang sering di publish di media mengenai perempuan contohnya “satu kali buka laptop, tiga kali buka rok” bukankah secara tidak langsung itu merupakan pelecehan terhadap perempuan.
Mungkin itu saja point point penting yang dapat kami simpulkan dari dialog kemarin, dan sebagai perempuan harus selalu menjadi garda terdepan untuk keluarga dan menjadi ujung tombak dalam penanganan covid19, maka istilah “Perempuan Adalah Tiang Negara” itu sangatlah benar.
Oleh: Bidang Pergerakan Sarinah Dpc Gmni Kendari