Foto : SDN Mboeng Desa Kaju Wangi, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur/Lidinews.com |
Sulsel, Makassar, Lidinews.com-Rabu, 29 April 2020.Pemuda Desa Kaju Wangi, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur kembali mempertanyakan tanggung jawab pemerintah Kabupaten Manggarai Timur prihal Kondisi SDN Mboeng yang hingga sekarang masih menikmati fasilitas seadanya.
Dilansir dari Kumparan, edisi 20 Mei 2019, bahwasannya SDN Mboeng yang dibangun sejak tahun 2008 hingga sekarang masih menggunakan bangunan darurat sebagai ruangan belajar. "Dinding bangunan itu dibuat dari pelapuh bambu, berlantaikan tanah dan atap dibuat dari seng seadanya".
"Kemanakah pemerintah kabupaten Manggarai Timur?. Apakah SDN Mboeng tidak masuk dalam perhatian Pemda?.Sejatinya, warga Desa Kaju Wangi juga merupakan anak kandung dari pemda Manggarai Timur," ungkap Fansisius Gunawan yang biasa disapa Bung Gie.
Foto: Fansisius Gunawan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerakan Pemuda Intelektual (GPI) Sulsel/Lidinews.com
Sekertaris Jenderal (Sekjen) Gerakan Pemuda Intelektual (GPI) Sulsel itu menyampaikan bahwa, Tujuan dan cita-cita pendidikan Indonesia seyogyanya diselaraskan dengan pemerataan pembangunan infrastruktur (fasilitas) dan faktor pendukung lainnya. Jika tidak, proses belajar siswa/i tidak akan tercapai pada cita-cita pendidikan berdasarkan amanat UU dan Tujuan Pendidikan Nasional.
"Pemerintah daerah seakan tutup mata terhadap kondisi SDN Mboeng. Hampir 12 tahun, siswa/i masih menikmati fasilitas seadanya. Kemana Pemda Dinas Pendidikan Matim?" tambah kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia cabang Makassar ini.
Oleh sebab itu, untuk mencapai keadilan sosial dan pemerataan pembangunan, pemerintah kabupaten Manggarai Timur sesegera mungkin memberikan perhatian khusus terhadap SDN Mboeng.
"Pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM) harus dijadikan poin pokok dari Pemda Matim. Hal itu faktor pendukung pendidikan kedepan sebagai fondasi untuk mencapai tujuan bersama"
"Peka dan responsif adalah tipikal seorang pemimpin. Jika tidak, eksistensi pemda Matim akan selalu dipertanyakan" tutup Bung Gie.
Redaksi Lidinews.com